Hari jumat lalu, yaitu tanggal 15 April 2022, kamis sekeluarga buka bersama di luar rumah. Sepulangnya, masih di dalam kendaraan, putriku berteriak karena rasa takjub melihat penampakan bulan di langit.
"Buuu... bulannya bagus banget."
Sekeluarga, kepala kami semua merangsek ke jendela mobil dan mengintip ke arah langit. Jika saja ini film kartun, mungkin mobil sudah condong miring ke satu sisi. Hahaha.
Di langit benar ternyata, bulan terlihat bulat dan jelas sekali penampakannya.
"Wah... seperti bulan Purnama ya, tapi, bulatnya belum benar-benar bulat sih. Masih ada bagian yang peyangnya dikit. Eh.. berarti ini sudah mau pertengahan bulan ya? Maksudnya bulan di kalender Hijriah."
Kalender Hijriah atau lebih dikenal sebagai kalender Islam, memang berbeda dengan Kalender Masehi. Pada kalender Hijriah, penanggalan dihitung berdasarkan pergerakan perubahan bentuk bulan di langit.
Atas dasar perubahan bentuk bulan inilah kaum Muslim menentukan kapan awal bulan ditentukan. Mungkin orang awam mengetahuinya dengan istilah " hilal sudah terlihat". Â Baik terlihat berdasarkan perhitungan menggunakan alat bantu seperti yang digunakan oleh kelompok Muhammadiyah maupun tidak menggunakan alat bantu alias dengan mata telanjang seperti yang dilakukan oleh kelompok lain selain Muhammadiyah. Tapi tulisan ini tidak ditujukan untuk menulis tentang hal ini.
Kembali kepada kejadian di dalam taksi yang membawa kami pulang dari bepergian di malam tanggal 15 April 2022 silam.
Suamiku, memberitahu bahwa kakaknya mengiriminya foto bentuk bulan di langit yang indah.Â
Wah. Ternyata, tidak hanya kami sekeluarga yang menyadari betapa indahnya penampakan bulan di malam itu. Tapi juga banyak keluarga lain.
Akhirnya setibanya di rumah, kami pun melihat ke arah langit, tidak langsung masuk ke dalam rumah. Dan mencoba untuk mengabadikan penampakan bulan malam itu.
Lalu, keesokan harinya, di tanggal 16 April 2022, kembali kami keluar dari rumah untuk menatap ke arah langit. Dan Masya Allah, langit malam itu terlihat begitu indah. Tidak ada awan yang menghalangi penampakan bintang-bintang dan bulan.Â
Purnama bersanding dengan bintang-bintang. Langit menjadi tidak terlalu gelap gulita. Ada pendar cahaya kecil-kecil di sana sini dan itu membuat langit terlihat agak terang karenanya. Dengan mata telanjang, kita bisa melihat dimana letak bintang kejora.
Bintang kejora itu atau yang dikenal dengan bintang utara sebenarnya adalah penampakan planet Venus, ini adalah planet kedua yang terdekat dengan Mataharia. Karena letaknya yang berhadapan langsung dengan matahari maka planet Venus memiliki cahaya yang lebih terang ketimbang planet lainnya.Â
Dan tahukah kalian, ternyata bulan Purnama yang terlihat di tanggal 16 April 2022 dan 17 April 2022 ternyata adalah fenomeda Supermoon. Super moon adalah fenomena dimana bulan berada pada jarak yang terdekat dengan planet bumi dalam perputarannya. Â Daerah yang terdekat lokasinya dengan fenomena Supermoon salah satunya adalah di India. Dimana karena begitu dekat maka bulanpun terlihat berwarna pink dengan pendar jingga.Â
The pink moon will be full from Friday morning to Monday morning, according to NASA. On Saturday, April 16, 2022, it will be at its fullest. At 12:25 a.m. on April 16, the Pink Moon will be lighted for a brief minute. While it will light up the sky all weekend long, from April 16 to April 18, it will be at its fullest on April 17 at 12.15 a.m.(dikutip dari https://www.indiatoday.in/)
Masih ada waktu sehari lagi nih untuk menikmati supermoon. Yaitu malam ini. Ayo siap-siap melihat kecantikan bulan purnama.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H