Mohon tunggu...
ade anita
ade anita Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, blogger

ibu rumah tangga yang suka menulis dan berkebun serta menonton drama silat china.

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Booster Dulu Jika Ingin Mudik Lebaran

9 April 2022   10:07 Diperbarui: 9 April 2022   10:14 954
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Insya Allah, lebaran Idulfitri tahun ini, Jakarta bakalan lebih sepi dibanding lebaran Idulfitri tahun lalu. Kenapa? Karena di lebaran Idulfitri tahun ini, pemerintah membolehkan untuk warga Jakarta melakukan kegiatan mudik lebaran. 

Bukan hanya untuk warga Jakarta saja tapi juga seluruh warga Jabodetabek dan kota-kota lainnya di Indonesia. Hanya saja, memang kota Jakarta tuh luar biasa setiap kali musim mudik lebaran Idul Fitri tiba. Karena nyaris dua per tiga warganya mudik jadi kota Jakarta jadi sepi sekali.

Aku, termasuk warga Jakarta yang meski nenek moyangnya berasal dari Sumatra Selatan sana, tapi amat sangat ikut serta kesibukan mudik lebaran. Aku termasuk golongan yang menjaga kota Jakarta ketika kota Jakarta ditinggal penghuninya untuk mudik lebaran.

Dan kebetulan, aku sekeluarga mengikuti kebijaksanaan Muhamaddiyah dalam menyikapi penentuan hilal awal dan akhir ramadhan. 

Setelah sebelumnya selama 6 tahun berturut-turut letak konjungsi bulan terlihat jelas sehingga baik kelompok Muhamadiyah Nahdatul Ulama selalu sama ketika melihat kehadiran bulan di ufuk sebagai penanda awal dan akhir bulan Ramadhan. 

Tahun ini letak bulan di ufuk mengalami pergeseran sehingga penentuan kehadiran bulan alias hilal mengalami perbedaan.

Nah, sudahlah jumlah penduduk Jakarta berkurang banyak karena  nyaris dua per tiga penduduknya mudik lebaran, ditambah lagi dengan merayakan Hari Raya Idulfitri yang berbeda pula, jadi bisa dipastikan kami akan melakukan shalat Idul Fitri dengan jumlah yang amat sedikit. 

Biasanya, aku melakukan shalat Idul Fitri di Masjid Al Azhar, Kebayoran atau di lapangan Blok S, Mampang Prapatan, atau di Masjid Muhamadiyah terdekat. 

Tergantung sesiang apa kami siap untuk berangkat. Semakinkesiangan, ya otomatis mencari yang terdekat dengan rumah. Karena shalat Idulfitri biasanya dilaksanakan pukul 06.45 WIB. 

Mudik Lebaran Bukan Sekedar Sebuah Tradisi

Dalam bahasa Jawa, masyarakat mengartikan mudik sebagai akronim dari mulih dhisik yang berarti pulang dulu. Sementara, masyarakat Betawi mengartikan mudik sebagai 'kembali ke udik'. 

Dalam bahasa Betawi, udik berarti kampung. Akhirnya, secara bahasa mengalami penyederhanaan kata dari "udik" menjadi "mudik" (mengutip dari Rosy Dewi Arianti Saptoyo, Kompas dot com). 

Sepertinya, karena mudik umumnya dilakukan oleh orang yang tinggal di Jakarta maka kata mudik lebih condong dalam pengertian dari bahasa Betawi, yaitu kembali ke Udik.

Di Sumatra, mudik disebutnya bukan mudik tapi "balik kampung". 

Tanda bahwa mudik banyak dilakukan oleh orang Jakarta ke kampungasal masing-masing,terlihat jelas dari harga tiket pesawat, tiket fery dan tiket bus serta tiket kereta api yang mengalami kenaikan harga jika tujuannya adalah dari Jakarta ke daerah. 

Jika arah sebaliknya, yaitu dari daerah ke Jakarta, harga tiket tidak mengalami kenaikan harga. Ini termasuk bagian dari strategi penjualan, dimana lonjalan permintaan ini diperkirakan bisa dimanfaatkan untuk memperoleh keuntungan.

Tapi, setinggi apapun harga yang harus dibayar biasanya tiket-tiket tersebut tetap laris manis diperebutkan orang. Karena mudik dalam hal ini bukan hanya sebuah tradisi saja.

Tapi mudik adalah kegiatan untuk bisa sejenak melepas segala rutinitas dan kesibukan bekerja banting tulang di kota untuk bersantai di desa atau daerah asal. 

Tentu sambil melakukan kegiatan silaturahmi dengan sanak keluarga besar yang selama beberapa waktu terpaksa tidak berjumpa karena sibuk bekerja di kota.

Mudik juga bisa berarti bernostalgia dengan kesenangan masa muda atau masa kecil dimana kesenangan tersebut tidak diperoleh di kota. Itu sebabnya mudik identik dengan kegiatan berwisata bersama rombongan keluarga besar.

Selama Pandemi Covid 19 muncul di tahun 2020 silam, dan berlanjut di 2021, Pemerintah melarang kegiatan mudik guna  mencegah terjadinya lonjakan kasus tertular Covid 19. 

Berbagai macam regulasi dilakukan dalam rangka menangani peningkatan kasus Covid 19 di tahun 2020 dan 2021. Seperti melakukan pembatasan sosial dengan menutup semua ruas jalan yang menuju ke luar kota, hingga merazia mobil-mobil yang diduga akan melakukan mudik ke luar kota. 

Termasuk membuat syarat ketat bagi mereka yang akan melakukan mudik. 

Tentu saja masyarakat menjadi gelisah karena adanya larangan untuk melakukan mudik selama kurun waktu 2 tahun belakangan ini akibat pandemi Covid 19.

Booster Dulu Jika Ingin Mudik Lebaran

Tahun ini ada yang berbeda. Pemerintah sudah mengeluarkan kebijakan Ramadan 2022, yang salah satunya membolehkan masyarakat untuk melakukan kegiatan mudik lebaran dengan syarat tetap memperhatikan protokol kesehatan selama melakukan mudik lebaran Idulfitri nanti.

Pemerintah telah menyepakati dan menetapkan perubahan hari libur nasional dan cuti bersama tahun 2022. Kesepakatan tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri yakni Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menteri PANRB). 

Berdasarkan SKB yang ditandatangani ketiga menteri tersebut pada 7 April 2022, pemerintah menambahkan empat hari cuti bersama yaitu pada tanggal 29 April dan 4-6 Mei 2022. 

Keputusan itu tertuang dalam SKB Nomor 375 Tahun 2022, Nomor 1 Tahun 2022 tentang Perubahan Atas Keputusan Bersama Menag, Menaker, Menteri PANRB, Nomor 963 Tahun 2021, Nomor 3 Tahun 2021, Nomor 4 Tahun 2021 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2022 (dikutip dari  Ade Miranti Karunia, kompas dot com). 

Nah, salah satu prasyarat agar bisa menggunakan transportasi publik untuk keperluan mudik lebaran itu adalah, penumpang harus sudah melakukan vaksin booster ketiga terlebih dahulu.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo sudah mengumumkan libur nasional dan cuti bersama Hari Raya Idul Fitri 1443 H yaitu pada 29 April dan 4-6 Mei 2022.

Jokowi bilang, masyarakat dapat memanfaatkan cuti bersama untuk baersilaturahmi dengan orang tua, keluarga, serta handai taulan di kampung halaman. Namun ia meminta agar masyarakat selalu waspada karena pandemi Covid-19 belum usai. 

"Kita semua harus selalu waspada, bersegeralah melengkapi dengan vaksin booster, harus tetap menjalankan protokol kesehatan secara disiplin, dan harus selalu bermasker pada saat di tempat umum atau dalam kerumunan," imbau dia.

Sekarang, tempat untuk melakukan vaksin booster pun tersedia nyaris di semua tempat keberangkatan kendaraan publik ke luar kota seperti di terminal atau stasiun. Juga di kantor-kantor BUMN, BUMD, Puskesmas, Rumah sakit dan instansi milik pemerintah. Booster pun diberikan secara gratis.

Jadi, ayolah kita booster dulu sebelum mudik lebaran.

aku sudah booster alhamdulillah (foto koleksi pribadi)
aku sudah booster alhamdulillah (foto koleksi pribadi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun