Mohon tunggu...
ade anita
ade anita Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, blogger

ibu rumah tangga yang suka menulis dan berkebun serta menonton drama silat china.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Kreativitas Ibu-ibu di Dapur dengan atau Tanpa Minyak Goreng

21 Maret 2022   22:48 Diperbarui: 23 Maret 2022   17:15 1183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karena tekstur seafood itu lembut dan tulang belakang tubuh mereka sering tidak ada atau bahkan lembut, jadi mau tidak mau harus digoreng dulu sebentar agar ketika dibakar atau dipanggang tidak hancur atau rusak bentuknya.

Wah.Kurang kreatif apa coba ibu-ibu di dapur? Mereka kreatif sekali. Mereka tahu bagaimana cara menyiasati agar masakan tidak mudah hancur; mereka juga tahu bagaimana caranya agar masakan sederhana jadi menggiurkan dan mengundang selera dengan memanfaatkan harum masakannya. 

Dan jangan lupa, ibu-ibu selalu kreatif ketika sudah menerima uang belanja dari suami agar bisa cukup memberi makan sekeluarga bukan hanya untuk hari ini tapi juga beberapa hari ke depan.

Aku ingat ibuku rahimahulllah. Di rumahku dulu, selain kami, suami dan 5 anaknya, juga ada beberapa orang paman dan tante, serta beberapa orang uwak yang ikut tinggal bersama-sama dalam satu rumah. Sementara yang mencari uang hanya ayahku seorang. 

Jadilah ibuku memasak selalu dalam porsi super duper jumbo. Aku ingat ketika kami semua, sebagai orang Palembang merindukan makan pempek dengan cukanya. 

Ibu membeli terigu, diberi irisan bawang merah yang banyak, garam, lalu mencampurnya dengan sedikit minyak goreng, beri sagu, dipulun jadi pempek terigu. Dimakan dengan cuka. 

Amboy nikmatnya, dikudap ramai-ramai. Serasa makan pempek ikan tenggiri asli Palembang saja rasanya. Atau bikin pempek dos, yaitu pempek yang sama sekali tidak menggunakan ikan tapi bisa tampil layaknya pempek kapal selam berbahan dasar ikan saja. 

Sesungguhnya, banyak ibu-ibu di Indonesia yang kreatifitasnya di dapur langsung muncul karena keterbatasan ekonomi di satu sisi dan keinginan untuk membahagiakan anggota keluarga di sisi yang lain. 

Perkedel jagung, kata ibuku dulu adalah bakwan versi murah. Karena dengan modal jagung sebongkol, diberi terigu dan air, lalu masukkan bumbu lain, bisa jadi lauk orang serumah. 

Dalam hal ini, gorengan itu justru adalah cara kreatif membuat lauk makan sebagai jalan keluar dari keterbatasan ekonomi. Teri basah yang murah, diberi balutan tepung lalu digoreng bisa jadi pengganti ikan goreng yang harganya mungkin lebih mahal.

Ah. Sesungguhnya, minyak goreng itu bisa dikatakan sebagai bagian dari sembako. Apa artinya paket sembako jika tidak ada minyak goreng di dalamnya? Nyaris sebagian besar masakan Indonesia memang harus menggunakan minyak goreng. Bahkan minyak goreng digunakan untuk menggantikan posisi mentega yang lebih mahal kadang-kadang ketika membuat kue kampung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun