Karena masih merasa punya minyak goreng dalam dus yang masih ada 5 kemasan lagi di rumah, ketika aku lihat di minimarket depan rumah dijual dengan harga Rp32.000 , aku tidak membelinya. Aku pikir, kasihan emak-emak yang sudah antri dan mencari-cari minyak goreng. Biarlah mereka saja yang membelinya. Toh aku masih punya di rumah. Jadi, aku tidak ikut membelinya.Â
Di market place, aku juga masih melihat ada beberapa penjual yang menjual dengan harga Rp38.000 per kemasan. Tapi aku cuekin karen aku pikir, pemerintah sedang berperang melawan mafia minyak goreng. DImana-mana yang diduga menimbun minyak goreng digerebek polisi. Aku berkata pada diri sendiri,Â
"Good pemerintah. Gerebek aja tuh para mafia penimbun minyak goreng. Biar nyaho. Kayaknya harga minyak goreng bakalan stabil lagi nih, ke angka dua delapan."
Tanggal 15 Maret 2022, minyak goreng masih tetap langka dimana-mana.Â
Tanggal 16 Maret 2022, Memperindag mengeluarkan Peraturan HET Minyak goreng dicabut.Â
Tanggal 16 Maret 2022, sore, tiba-tiba stok minyak goreng dimana-mana berlimpah ruah. Berjajar sesak di rak-rak supermarket, minimarket. Harganya?Â
Harganya sekarang berubah jadi Rp47.900.
Arghhh... HET Minyak goreng dicabut, emak kena prank. Ternyata harga bukan stabil dan terjangkau tapi, meroket tinggi. Masa dikit lagi nyentuh Rp50.000?