Jika ditanya apa cita-citamu, tidak semua anak bisa menjawabnya dengan lugas dan percaya diri. Banyak anak yang ragu, atau ikut-ikutan teman mereka saja menjawa apa cita-cita mereka.Â
Umumnya, cita-cita yang dipilih adalah profesi yang paling umum terlihat di keseharian mereka. Dokter, Tentara, Pilot, Polisi, Pengacara, Pramugari, Insinyur, Content Creator, Youtuber, Artis, Atlet.Â
Empat profesi terakhir ini, sepertinya termasuk profesi yang baru muncul dalam kurun waktu 5 tahun belakangan ini dari mulut anak-anak SMP dan SMA ketika mereka ditanya cita-cita mereka.
Ketika anakku duduk di bangku SMP, karena kebetulan aku duduk sebagai anggota korlas (koordinator kelas; yaitu kelompok orangtua yang mewakili orang tua yang lain, yang diperbantukan untuk ikut mengurus keperluan siswa yang membutuhkan sesuatu dimana sekolah tidak bisa memenuhi kebutuhan tersebut).
Ada sebuah acara sekolah dimana kami mengundang seorang motivator untuk memberi pembekalan motivasi bagi para siswa yang duduk di kelas 9 saat itu.Â
Siswa kelas 9 adalah siswa yang duduk di bangku terakhir jenjang SMP. Mereka sebentar lagi akan lulus dari SMP dan diharapkan untuk melanjutkan ke jenjang sekolah berikutnya. Bisa SMA abisa juga SMK atau yang sederajat lainnya.Â
Nah, salah satu bagian "pemanasan" sebelum acara motivator dimulai adalah, semua anak diminta untuk menuliskan cita-cita mereka di atas kertas. Â Lalu kertas tersebut dikumpulkan. Kebetulan aku yang menerima kumpulan kertas tersebut. Lalu anak-anak tersebut melanjutkan acara pemberian motivasi.
Sambil menunggu acara selesai, aku membuka lipatan kertas cita-cita anak-anak tersebut. Dan itu membuatku senyum-senyum sendiri. Cita-cita mereka ternyata begitu polos dan apa adanya. Â Ini beberapa di antaranya:
- Movie Director
- Youtuber
- Content Creator
- Artis
- Orang kaya
- Penari
- Atlet profesional
- Gamer
- Politisi
- Barista
- Punya suami kaya raya
Nama profesi yang jaman aku kecil sering keluar sebagai cita-cita seorang anak seperti dokter, insinyur, polisi, pilot, tentara, guru, jarang ditulis. Ada sih yang menulis tapi jumlahnya hanya satu dua. Yang lainnya adalah profesi kekinian semua. Luar biasa kan anak-anak jaman sekarang.
Mungkin itu bedanya anak-anak jaman sekarang dengan anak-anak jaman dulu (ketika aku masih jadi anak-anak). Jaman dulu, apa yang kita lihat, karena keterbatasan pengetahuan dan informasi maka tidak banyak informasi tentang sebuah profesi diperoleh.Â