Alhamdulillah, bisa dikatakan bahwa nyaris di seluruh dunia, umat islam selalu terselip sebagai salah satu penduduk yang mendiami sebuah negeri.Â
Entah keberadaan mereka di negeri tersebut adalah kelompok minoritas maupun keberadaan mereka sebagai kelompok mayoritas. Meski demikian, keberadaan umat Islam di sebuah negeri umumnya memiliki ikatan hubungan yang cukup erat satu sama lain, meski mereka terpisah tempat tinggal dan berbeda berdasarkan status sosial ekonomi, atau suku, ras, jenis kelamin, dan warna kulit.Â
Setidaknya, ikatan tersebut terhubung karena sebuah perhatian yang sama, yaitu status halal dan haram atas barang yang beredar di negeri tersebut.Â
Aku ingat ketika dulu tinggal di Sydney Australia. Ketika aku dan suami baru saja bergabung dengan komunitas mahasiswa muslim yang tinggal di Sydney, maka mereka langsung memberikan bundel foto copy yang berisi daftar makanan dan minuman serta barang dan jasa yang halal dan haram.
Itu sebabnya ketika baru awal berbelanja, di dalam tas pasti terselip bundel tersebut. Sehingga ketika tangan mengambil sebuah produk pangan, maka langsung kemasan produk tersebut dicari keterangan tentang kandungannya apa saja. Biasanya, kandungan makanannya ditulis dengan istilah kimia yang berupa nomor-nomor dan keterangan dalam bahasa Inggris.Â
Nah, dicocokin deh, ada tidak istilah atau nomor yang termasuk komponen haram. Jika ada satu saja komponen haramnya, maka bisa dipastikan kami tidak jadi membelinya.
Pada beberapa produk dari negara lain, ada yang sudah mencantumkan logo halal negara tersebut. Bahkan meski keterangan kandungan produk makanan tersebut ditulis dalam bahasa asing yang bukan bahasa Inggris apalagi bahasa Indonesia, tapi pencantuman logo halal amat membantu kami.
Itu sebabnya, logo halal itu memang hendaknya harus terbaca jelas. Bahkan, meski bentuk icon halalnya kecil sekali bentuknya karena kemasan produk memang kecil, tapi tetap bisa terbaca dengan jelas.
Berikut ini adalah gambar logo halal negara lain.
Nah. Perhatikan, meski berbeda negara tapi kita bisa membacanya dengan mudah tulisan HALAL nya.Â
Dan ini logo Halal Indonesia yang baru.
Kalian bisa membacanya dengan mudah jugakah? Jujur, aku malah membacanya bukan halal sih, tapi halak. Hehehe, ini pasti karena kekurang pengetahuanku ya. Kan pembuatan logo halal Indonesia yang baru ini sudah direncanakan dengan matang dan sudah melalui pemikiran yang seksama, masa salah tulis. Bahkan logo halal Indonesia yang baru ini punya filosofinya. Kalian bisa membacanya di tulisanku yang lain, Filosofi di balik logo halal Indonesia yang baru.Â
Dan ini logo halal dari sesama negara serumpun, yaitu negara yang berada di kawasan Asia Tenggara.
Ingat-ingat ya logo halal Indonesia yang baru ini. Karena kelak seluruh logo halal yang lama akan dinyatakan dicabut dan tidak berlaku lagi. Diganti dengan logo halal Indonesia yang baru.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H