"Eh.. sekarang ada loh selain gojek, itu grabbike."
"Iya bu emang ada. Tapi itu beda. Kalau gojek kita nggak bayar buat jadi anggota. Sedangkan grabbike bayar seratus ribu kalau mau jadi anggota. Tapi tetap sih, meski bayar segitu tetap balik modal. Malah untung menurut saya."
"Kok bisa untung? Katanya harus nyicil handphone juga ke pengelola gojek?"
"Ya.. nyicil hape berapa sih bu? Mau nyicil apa kagak kan jaman sekarang tetap butuh yang namanya hape."
"Tapi soal potongan bagi hasil?"
"Lahh.. sama aja. Kita kalau mangkal itu harus bayar retribusi juga ke pengelola pangkalan. Istilahnya, bayar sewa tempat ke mereka. Sama aja kan jadinya."
Jadi menurutku sih, ini masalah waktu saja sih. Cepat atau lambat sepertinya semua tukang ojek akan bersatu dengan begabung dengan pengelola ojek.Â
Ya, selisih paham sedikit di awal ini rasanya wajar. Namanya juga lagi penyesuaian menuju sebuah perubahan baru.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI