Ada tiga tanggal kelahiran ibu: di ingatan mbah putri, di catatan mbah lanang, dan di ijazah sekolah ibu.
Kupilih ingatan mbah putri.
Kuyakin, meski mbah putri telah sepuh, mbah tak akan pernah lupa cucuran peluh sebab rasa sakit saat berjuang untuk melanjutkan kehidupan.
"Pokoke, ibumu lahir pas aku nembe wae bali sholat Idul Fitri."
Segera kubuka kalender tahun 1973, 1 Syawal.
Bu, tanggal lahir ibu tak lagi jadi penting.
Yang paling penting ialah ibu telah lahir menjadi malaikat-surgaku di dunia.
Selamat ulang tahun Bu.
Semoga Allah swt. senantiasa menjaga ibu dalam kebahagiaan, kesehatan, dan keberkahan.
Aku tau, ibu menyayangiku dengan teramat sangat.
Aku pun menyayangimu, Bu.
Serang, 28 November 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H