Menggala Timur-Â Tahukah kalian, Candi Prambanan bukan hanya ada di perbatasan Kab. Sleman dan Klaten saja ternyata Candi Prambanan ini juga terdapat di Prov. Lampung Kab. Tulang Bawang tepatnya di Jalan lintas Sumatera, Desa Cakat Raya Kec. Menggala Timur.
Candi Prambanan ini dibangun pertama kali pada masa pemerintahan Bupati Tulang Bawang yaitu Drs. H. Abdurachman Sarbini, S.H., M.M yang biasa dikenal dengan Mance. Kawasan Candi Prambanan ini terletak didaerah Wisata Cakat Raya atau dikenal dengan "Taman Mini Tulang Bawang".
Dibangunnya daya tarik wisata ini adalah merupakan simbol penghargaan dan penghormatan terhadap keanekaragaman yang ada di Tulang Bawang yang mana daerah Tulang Bawang adalah lokasi transmigrasi sehingga banyak para pendatang yang tinggal didaerah ini.
Wisata Cakat Raya terletak sekitar 16km dari Kota Menggala atau 124km dari kota Bandar Lampung.
Di Wisata Cakat Raya ini terdapat miniatur Candi Prambanan yang ukurannya lebih kecil dari aslinya, terdapat juga miniatur bangunan-bangunan adat seperti rumah adat Jawa (Joglo), rumah adat Batak (Batak Toba), serta rumah adat Sumatera Barat (Minangkabau).
Selain terdapat bangunan adat, di Wisata Cakat Raya ini pengunjung juga dapat melihat pemandangan yang sangat indah karena lokasinya yang cukup tinggi dan terdapat hamparan rawa serta perkebunan yang luas.
Miniatur Candi Prambanan yang ada di Cakat Raya ini mempunyai luas sekitar 9x10 m dan tinggi sekitar 12 m. Candi ini menghadap langsung ke Way Tulang Bawang, sehingga panoramanya pun sangat menawan. Adanya candi ini juga menambah cantik daya tarik wisata ini. Para pengunjung bisa berfoto-foto, karena lokasinya bisa dibilang sangat instagramable. Di hamparan rumputnya anda dapat menggelar tikar untuk bersantai santai dengan keluarga sambil menikmati pemandangan alam yang segar dan indah.
Seiring berjalannya waktu Pesona Cakat Raya semakin memudar. Saat ini Wisata Cakat Raya sudah tidak terurus lagi, jumlah pengunjung semakin menurun, bahkan masyarakat sekitar yang berjualan untuk melayani para pengunjung di area lokasi tersebut sudah tidak terlihat lagi.
Saya sebagai Mahasiswi Pariwisata ingin menyalurkan aspirasi saya terhadap daya tarik wisata ini, dengan begitu dibutuhkan dukungan dan bantuan dari masyarakat hingga pemerintah agar dapat berpartisipasi dalam pembangunan daya tarik wisata ini seperti sarana dan prasana dilengkapi serta bagian yang rusak diperbaiki, lalu di tempat wisata ini juga bisa diselenggarakan tarian tarian adat khas Lampung seperti tari cangget, melinting bedana dll.Â
Diselenggarakannya tarian ini guna melestarikan adat Lampung kepada para pemuda/pemudi, kemudian di dalam rumah adatnya juga kita bisa mengadakan acara nyeruit pakai tempoyak dan terasi Menggala serta makannya secara bersama sama pasti akan lebih seru dan yang terakhir pada saat malam hari dapat diselenggarakan live music, jadi pengunjung dapat berfoto, melihat pemandangan malam serta mendengarkan alunan musik lampung yang indah. Dengan begitu tidak hanya tempatnya saja tetapi, acara didalamnya juga kita dapat melestarikan kebudayaan Lampung kepada para pengunjung baik domestik maupun mancanegara, yang akhirnya akan berdampak baik bagi masyarakat sekitar maupun pemerintah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H