Mohon tunggu...
Ade Adillia
Ade Adillia Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa universitas sriwijaya

hobi olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pembelajaran Standar Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah

4 Oktober 2024   22:14 Diperbarui: 8 Oktober 2024   05:23 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Standar evaluasi pembelajaran adalah titik ambang yang digunakan untuk membuat penilaian. Standar ini membentuk cara menafsirkan pola dan tren dalam data, baik data kualitatif maupun kuantitatif. Evaluasi yang efektif dapat membantu guru dalam mengidentifikasi kebutuhan siswa, menyesuaikan strategi pembelajaran, dan mencapai tujuan pembelajaran secara optimal.

Standar evaluasi program mencakup empat dimensi utama yang penting untuk memastikan bahwa evaluasi dilakukan secara efektif, adil, dan relevan. Keempat dimensi tersebut adalah utilitas, propriety (kepatutan), akurasi, dan akuntabilitas. Berikut adalah opini tentang setiap dimensi tersebut:

 1. Utilitas

Standar utilitas menekankan bahwa evaluasi harus bermanfaat dan relevan bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Evaluasi yang tidak memperhatikan kebutuhan pengguna atau pemangku kepentingan akan menjadi sia-sia, karena hasilnya mungkin tidak dapat digunakan untuk pengambilan keputusan yang lebih baik. Oleh karena itu, penting bagi evaluator untuk mempertimbangkan kebutuhan informasi yang spesifik dari pengguna, baik itu untuk tujuan perbaikan program atau pengalokasian sumber daya. Sebuah evaluasi yang berorientasi pada utilitas dapat meningkatkan relevansi dan dampak dari hasil evaluasi terhadap perbaikan program.

2. Propriety (Kepatutan)

   Aspek ini mengacu pada kepatutan atau etika dalam proses evaluasi. Evaluasi harus dilakukan dengan memperhatikan keadilan, hak asasi, dan martabat semua pihak yang terlibat. Ini termasuk memastikan bahwa evaluasi dilakukan secara transparan, menghindari konflik kepentingan, serta melindungi hak-hak partisipan. Evaluasi yang tidak mempertimbangkan kepatutan berisiko menimbulkan kerugian, bias, atau ketidakadilan. Oleh karena itu, evaluasi yang patut adalah elemen penting untuk menjaga integritas proses evaluasi dan kepercayaan terhadap hasilnya.

3. Akurasi

   Akurasi merupakan dimensi yang sangat penting, karena tujuan utama dari evaluasi adalah menyediakan informasi yang valid dan dapat diandalkan. Evaluasi yang akurat harus berdasarkan data yang tepat dan analisis yang valid. Kegagalan dalam menjaga akurasi dapat menghasilkan kesimpulan yang salah dan berdampak negatif pada keputusan yang diambil. Oleh karena itu, evaluator harus menggunakan metode yang tepat dan validasi yang ketat untuk memastikan bahwa hasil evaluasi benar-benar mencerminkan kondisi atau performa program yang dievaluasi.

4. Akuntabilitas

   Evaluasi juga harus mencerminkan prinsip akuntabilitas, di mana evaluator bertanggung jawab atas proses dan hasil evaluasi. Akuntabilitas mencakup pelaporan yang transparan, dapat dipertanggungjawabkan, serta mengikuti aturan dan regulasi yang berlaku. Ini penting karena evaluasi seringkali melibatkan penggunaan dana publik atau kepentingan masyarakat luas. Jika evaluator tidak akuntabel, ini dapat menurunkan kredibilitas hasil evaluasi dan kepercayaan dari para pemangku kepentingan. Akuntabilitas memastikan bahwa setiap tahap evaluasi dilakukan dengan profesionalisme dan dapat diaudit jika diperlukan.

Secara keseluruhan, standar evaluasi program yang kuat harus mengintegrasikan keempat dimensi ini secara seimbang. Utilitas memberikan nilai praktis, propriety menjaga etika, akurasi memastikan validitas, dan akuntabilitas mempertahankan kepercayaan. Evaluasi yang memenuhi keempat standar ini lebih cenderung menghasilkan hasil yang bermakna, dapat diterima, dan digunakan dalam pengambilan keputusan yang lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun