Mohon tunggu...
Ade Vincent
Ade Vincent Mohon Tunggu... Administrasi - Teaching ESP

Teaching ESP for teachers and ESL for undergraduate students

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kebijakan Komunal Berbasis Iman: Mau Dibawa Kemana Negara Ini?

31 Juli 2019   19:58 Diperbarui: 31 Juli 2019   20:06 6
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rabu sore yang dingin,  sambil mendampingi para murid studi,  saya teringat kembali permenunganku tadi pagi tentang bacaan Kitab Suci Katolik hari ini, sebagai berikut:

Sekali peristiwa Yesus mengajar orang banyak, "Hal Kerajaan Surga itu seumpama harta yang terpendam di ladang, yang ditemukan orang, lalu dipendamkannya lagi. Karena sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya, lalu membeli ladang itu. Demikian pula hal Kerajaan Surga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu."

Walaupun sudah bertahun-tahun tak menikmati TV maupun baca berita dunia,  khususnya perkembangan Indonesia,  saya banyak bertemu orang-orang dari  berbagai suku & daerah serta teman-teman dari berbagai bidang usaha,  mendengarkan aspirasi -aspirasi mereka. 

Bagi pembaca ayat-ayat di atas mungkin akan terinspirasi tentang bagaimana usaha-usaha dilakukan untuk memperoleh tujuan hidup. 

Terkait pengorbanan yang ada,  

mungkin kita perlu melihat kembali bagaimana kita hidup dalam komunitas komunitas yang di ikuti & bagaimana tujuan hidup pribadi kita sendiri.  Apakah kegiatan/program yang ada dalam komunitas tersebut membantu perkembangan hidup anggotanya termasuk tujuan hidup kita. 

Semakin besar anggota komunitas, semakin besar fasilitas yang ada, semakin besar juga masalah-masalah yang ada.  Orang kemudian membuat rencana, program demi keberlanjutan hidup komunitas.  

Bagi mereka yang telah terfasilitasi & tercapai berbagai kebutuhan meraih tujuan hidup pribadi tentu tak banyak masalah muncul. 

Lalu bagaimana dengan mereka yang belum merasakan hal yang sama? 

Ayat-ayat Kitab Suci di atas bisa membantu kita membuat disposisi pribadi tentang bagaimana kita menyikapi ini.  

Pengorbanan kemudian menjadi titik krusial. Dalam komunitas-komunitas yang pernah saya ikuti, terutama dalam wadah besar negara ini, saat ini saya merenungkan:

 mau dibawa kemana hidup bernegara ini?

Apakah program yang ada sudah memfasilitasi setiap sipil meraih tujuan hidup pribadinya? 

Pengorbanan apa yang butuh dilakukan agar sesuai dengan tujuan komunal? 

Pertanyaan-pertanyaan yang terbersit ini bukan untuk saya diskusikan (karna nulis ini pake HP agak sulit hehehe) ,  tapi untuk anda pembaca renungkan bagaimana memposisikan diri dalam gelombang badsi informasi teknologi dan industri dunia ini.  

Bagi semua orang ber agama (beriman),  ia akan menyikapi hidup nya sebagaimana mudah dan sulitnya berlandaskan iman nya. 

Di masa lalu mungkin ada mayoritas kelompok,  mayoritas tunggal. Dalam hidup anda ada mayoritas diri tentang bagaimana anda memimpin diri.  

Di masa-masa depan,  esok hari, adalah tentang melalui nya. Alur, rencana, program, cara dan metode komunitas harus lah mencerminkan tujuan komunal. 

Orang - orang yang berkepentingan dalam menentukan semua ini mungkin bisa melihat pengorbanan apa yang harus dilakukan. 

Semoga hidup pribadi & komunitas kita sebagai anggota komunitas dan bangsa yang tercinta dengan berbagai tantangannya,  tidak menyurutkan karya & pelayanan kita dalam hidup dan akhir nya kita semua akan bertemu entah suatu saat di tempat lain untuk mensharingkan pengalaman-pengalaman selama hidup di dunia ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun