halo sobat kompasiana, musim hujan gini enaknya santai enggak sih. heumm tapi ingat, jangan sampe di tengah hujan yang terus-menerus gini membuat kamu tidak produktif juga ya sob. sambil buat kopi atau teh, hujan dan membaca artikel ini. semoga hari-hari kamu lebih produktif lagi ya sob.oke enaknya lanjut aja ya ke pembasannya. jadi gini sob, sejak tadi saya perhatikan banyak orang berinteraksi dengan peralatan seperti smartphone, laptop, komputer, dan televisinya. masing-masing orang punya tujuan menggunakan barang-barang di atas, sebut aja misalnya : menelepon atau vidio call sama orang tua atau pasangnnya. menonton film dan tutorial. mendengarkan musik  dan menggambar di laptop atau smartphone yang mereka gunakan. dan masih banyak lagi.
tapi dari banyaknya kegiatan itu, apakah kamu pernah bertanya ? apa dan bagaimana teknologi digital pada alat-alat yang kamu pakai itu ditemukan ?. Â Dari pada bingung menjawab pernah atau tidak kamu bertanya. langsung saja kita cari tahu apa dan bagaimana teknologi digital di temukan.
saya jelasinnya sambil cerita aja ya, dan kamu yang lagi ngopi boleh ingat-ingat lagi waktu sebelum kita masuk ke dunia digital seperti sekarang ini, manusia untuk berkomunikasi jarak jauh perlu memerlukan tenaga dan waktu yang tidak sedikit. bayangin orang tua atau kakek kamu waktu itu berjalan ribuan km untuk memberikan kabar ke sanak saudaranya. nah dari terbatasnya manusia pada waktu untuk saling berkomunikasi itu, maka para perekayasa mulai melakukan penelitiannya agar manusia bisa berkomunikasi dengan cepat  walaupun terhalang oleh jarak yang jauh. mereka mencari suatu alat yang bisa menghubungkan 2 orang yang berjauhan itu agar bisa berkomunikasi. Pada tahun 1809 ditemukannya telegraf elektrik untuk pertama kali oleh Samuel F.B. Morse bersama dengan asistennya Alexander Bain.  Telegraf sendiri merupakan  sebuah mesin atau alat yang menggunakan teknologi telegrafi untuk mengirim dan menerima pesan, dan menggunakan morse sebagai kode komunikasi.
Telegrafi adalah sistem komunikasi jarak jauh yang memungkinkan pengiriman pesan tanpa perlu pengiriman fisik surat. Definisi ini mencakup berbagai bentuk pengiriman data modern seperti faks, email, dan jaringan komputer. Alat kunci dalam telegrafi adalah telegraf, yang awalnya mengacu pada telegraf listrik. Sistem ini menggunakan kode Morse yang berbasis sinyal listrik untuk mengirim dan menerima pesan. Pada awalnya, sinyal dalam telegrafi diterjemahkan menjadi karakter-karakter dalam bentuk analog, di mana ketahanan dan tegangan sinyal memegang peranan penting.Â
Konsep dasar dari sinyal dalam telegrafi tersebut, meskipun masih analog, membuka jalan bagi pengembangan lebih lanjut dalam pengolahan sinyal, yang pada akhirnya membawa kita kepada era sinyal digital. Perkembangan teknologi telegrafi memberikan kontribusi besar dalam memahami prinsip-prinsip dasar pengolahan sinyal, dan melalui evolusi ini, munculah konsep sinyal digital yang menggunakan representasi diskrit dari informasi dengan angka atau bit. Dengan demikian, telegrafi tidak hanya menjadi tonggak sejarah komunikasi jarak jauh, tetapi juga memberikan fondasi untuk pengembangan lebih lanjut dalam dunia sinyal digital.
Pada tahun 1809, Samuel Thomas von Smmering menemukan telegraf elektrik, diikuti oleh penciptaan telegraf elektrik pertama oleh Baron Schilling pada 1832. Pada tahun 1833, Carl Friedrich Gauss dan Wilhelm Weber memperkenalkan telegraf elektrik untuk komunikasi tetap di Gttingen, sementara William Fothergill Cooke mempatenkan telegraf komersil pertama di Inggris pada tahun 1837 dan mulai beroperasi pada 1839. Alexander Bain dari Skotlandia menemukan mesin faksimil pertama pada tahun 1843, disusul oleh Giovanni Caselli dari Italia yang menciptakan "Pantelegraf" pada tahun 1855, berhasil digunakan untuk saluran telegraf antara Paris dan Lyon.Â
Samuel F. B. Morse dan Alfred Vail memperkenalkan telegraf listrik di Amerika Serikat pada tahun 1837, dan Morse mengirim pesan pertamanya pada tahun 1838, diikuti oleh pesan bersejarah "What hath God wrought" pada tahun 1844. Kabel telegraf lintas Atlantik diuji coba pada tahun 1857-1865, dan kabel komersil pertama yang berhasil melintasi Samudera Atlantik diselesaikan pada tahun 1866. Pada Oktober 1872, Australia menjadi penghubung telegraf bawah laut melalui kabel di Darwin. Perkembangan teknologi telegraf terus berlanjut, dengan Thomas Edison menemukan telegraf dua arah penuh dan guadruplex pada awal tahun 1870-an, memberikan kontribusi signifikan terhadap kapasitas komunikasi. Seiring waktu, telegraf elektrik berkembang dari penggunaan tegangan listrik pada tahun 1830 ke elektromagnet receiver, memungkinkan kode Morse diterjemahkan ke tulisan. Semua kemajuan ini memberikan fondasi bagi perkembangan lebih lanjut dalam komunikasi dan membentuk dasar untuk evolusi menuju sinyal digital.
pada tahun 1924 ketika H. Nyquist mendokumentasikan temuannya tentang faktor-faktor yang memengaruhi kecepatan transmisi telegraf. Dalam penelitiannya, Nyquist membahas hubungan antara sifat rangkaian listrik dan gelombang yang dihasilkan dalam konteks telegraf. Namun, perkembangan nyata dalam pengolahan sinyal digital terjadi pada tahun 1948, ketika matematikawan Claude Shannon berhasil mengaplikasikan teori matematikanya untuk memecahkan masalah noise atau gangguan pada sinyal telegraf yang sebelumnya dijelaskan oleh Nyquist dan rekan-rekannya. Konsep-konsep yang diperkenalkan oleh Nyquist dan Shannon menjadi landasan bagi perkembangan lebih lanjut dalam pengolahan sinyal digital.
bersambung....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H