Mohon tunggu...
Adhens
Adhens Mohon Tunggu... -

Sosial Worker

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mari Saling Bersabar dan Memaafkan

7 Mei 2010   09:57 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:21 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai seorang muslim sudah semestinyalah kita mempunyai karakterisitik yang menonjol agar pengakuannya sebagai penganut agama ini merupakan pengakuan yang benar dan jujur. Salah satu karakterisitik yang harus dimiliki agar menjadi seseorang muslim sejati menurut fathi yakan dalam bukunya Madza ya'ni Intima'I lil Islam(Komitmen Muslim Sejati) di antaranya yakni kita harus berkomitmen untuk mengislamkan akhlak kita masing-masing karena akhlak mulia merupakan tujuan pokok dari risalah islam sebagaimana yang di tegaskan oleh Rasulullah Saw. Dalam sebuah haditsnya."sesungguhnya aku di utus oleh Allah untuk Menyempurnakan Akhlak yang Mulia (H.R. Ahmad).

Salah satu sifat yang menggambarkan seseorang itu berakhlak islami yakni sifat pemaaf dan sabar.sebagaimana yang telah di firmankan oleh Allah SWT

Tetapi orang yang bersabar dan mema'afkan, Sesungguhnya (perbuatan ) yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan.(as-Syura 43)

Kita dapat melihat gambaran sikap betapa sabar dan pemaafnya suri tauladan kita Rasulullah SAW dalam sebuah kisah yang menceritakan antara beliau dengan seorang pengems buta yahudi.di kisahkan setiap pagi Rasulullah selalu pergi ke sudut Pasar Madinah Al- Munawarah untuk menemui Pengemis buta. Padahal setiap harinya pengemis buta itu selalu mencaci Rasululullah. apabila ada seseorang yang mendekati pengemis buta itu beliau berkata "Wahai Saudaraku,jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu pembohong, dia itu tukang shir, apabila kalian mendekatinya kalian akan dipengaruhi."

Walaupun Pengemis buta itu selalu mencaci Rasulullah dengan mengatakan agar tidak mendekati yang namanya Muhammad akan tetapi rasulullah setiap pagi tetap mendatanginya dan membawakan makanan dan tanpa berkata sepatah katapun lalu menyuapinya. Hal tersebuat beliau lakukan hingga menjelang wafat.

Dan setelah Rasulullah Wafat, tidak ada lagi orang yang membawa makanan setiap pagi kepada pengemis itu. hingga suatu hari Abu bakar berkunjung ke rumah putrinya yaitu Aisyah r.a untuk menanyakan sunnah rasulullah apa yang belum ia lakukan. Aisyahpun menjawab "wahai ayah, engkau adalah seorang ahli sunnah yang hampir tidak ada satupun yang belum ayah lakukan kecuali satu sunnah saja."

"Apakah itu". tanya Abu Bakar.

"setiap pagi Rasulullah selalu datang ke ujung pasar untuk memberi makan pengemis yahudi buta yang ada di sana"kata aisyah.

Pada keesokan harinya Abu bakar langsung pergi ke pasar itu dengan membawa makanan untuk pengemis itu dan menyuapinya. Ketika baru mulai menyuapinya, si pengemis marah sambil berteriak, "siapakah kamu ??".

Abu bakarpun menjawab "aku adalah orang yang biasa datang"

Dan pengemis itupun menyangkalnya. "bukan ! Engkau bukan orang yang biasa mendatangiku. Yang biasa mendatangiku apabila mau menyuapiku dia terlebih dahulu menghaluskan makanan tersebut setelah itu ia berikan dengan lembut kepadaku".

Abu bakarpun tak kuasa membendung air matanya, ia menangis sambil berkata kepada pengemis itu. "bahwa dia memang bukan orang yang biasa mendatanginya. Dia hanya seorang sahabatnya, dan menceritakan orang yang biasa mendatanginya itu kini telah tiada dan dia adalah orang yang mulia Muhammad SAW."

Setelah mendengar cerita itu, pengemis butapun ikut menangis dan berkata," benarkah demikian ? selama ini aku selalu menghinanya,memfitnahnya, ia tidak pernah memarahiku sedikitpun, ia mendatangiku dengan membawa makanan, dia begitu mulia." Akhirnya pengemis itupun bersyahadat di hadapan Abu bakar setelah mengetahui kemuliaan Rasulullah SAW. Kesabaran Rasulullah SAW memang tidak terbatas dan tidak pandang bulu Walaupun kepada seseorang yang selalu memusuhi beliau.

Kisah lainnya yang memperlihatkan kesabaran dan pemaafnya rasulullah dapat kita lihat. anas berkata. "Pada suatu hari Rasulullah Saw memasuki masjid dengan menggunakan burdah najran yan gtebal. Datanglah seorang Arab Badui dari belakang beliau, lantas menarik salah satu ujung selendang beliau sehinga membekas di leher Rasul SAW.

Lantas orang badui itu berkata, "wahai Muhammad, berilah kami sebagian dari harta Allah yang ada pada kamu !"

Rasululah Saw. Menoleh dan lantas tersenyum. Beliau bersabda. "perintahkan agar ia di beri .

Kisah-kisah di atas tersbut mencerminkan betapa agungnya akhlak beliau, mungkin sulit untuk kita mengikuti akhlak beliau yang sangat mulia tapi paling tidak kita bisa mendekatinya

Beliau tidak hanya memberikan teladan sikap sabar dan pemaaf, beliaupun mengajarkan. Pada suatu hari Rasulullah berbicara kepada para sahabatnya "maukah kutunjukan kepada kalian apa yang dijadikan oleh Allah untuk meninggikan bangunan dan menaikkan derajat ?"

Para Sahabat Menjawab, " Ya, Wahai Rasululah".

Beliau bersabda," kamu memaafkan orang yg berbuat jahil kepadamu, mengampuni orang yang menzalimimu, memberi orang yang enggan memberi kepadamu, dan menyambung hubungan dengan orang yang memutus hubungan denganmu."

Semoga kita bisa menjadi orang-orang yang mempunyai akhlak seperti yang telah di contohkan oleh Rasulullah Saw yakni menjadi orang yang pemaaf dan sabr. Sungguh Perjuangan Islam ini bukanlah suatu perjuangan yang mudah tetapi perjuangan yang penuh dengan berbagai hal yang tidak mengenakkan, jalan dakwah ini dikelilingi berbagai kesukaran. Tindakan menyakitkan,penangkapan,tuduhan celaan, dan cemoohan seperti yang di alami oleh Rasulullah, para ulama-ulama kita dahulu misalnya ibnu taimiyah yang sampai wafat di penjara hingga saat ulama saat ini. Semoga allah dapat mengangkat derajat kita dengan bersikap sabar dan pemaaf. Wallahu a'lam bishowab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun