Mohon tunggu...
Ade Irawan
Ade Irawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - wirausaha

saya adalah seorang wirausaha yang sedang belajar bisnis, disini saya akan share ilmu yang didapat dari apa yang saya alami dan pelajari

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perkembangan Metode Just in Time

4 November 2022   18:00 Diperbarui: 4 November 2022   18:03 1039
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seiring dengan berkembangnya teknologi dan terbatasnya summber daya. Metode pengelolaan persediaan perusahaan manufaktur mulai beralih dari metode tradisional menjadi metode Just In Time.

Hallo, pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang perkembangan metode just in time hingga saat ini. Bagi yang belum tahun Just In Time adalah sebuah filosofi manajemen yang berasal dari Jepang yang telah diaplikasikan secara nyata sejak awal tahun 1970 pada perusahaan manufaktur di Jepang. Pada awalnya di Toyota Motor, Taichii Oni dan tangan kanannya Shigeo mengadaptasi strategi Henry Ford yang disesuaikan dengan etos kerja masyarakat Jepang sehingga lahirlah sebuah filosofi yang disebut sebagai Just In Time.

Terdapat banyak definisi Just In Time yang diungkapkan oleh Russell dan Taylor (2006: 685) “Just In Time is a conceprt minimazing inventory and smoothinf the flow of materials so that material arrived just as it was needed” sehingga Just In Time dapat diartikan sebagai sebuah konsep meminimalkan jumlah persediaan dan memastikan kelancaran aliran bahan baku sehingga sampai tepat Ketika dibutuhkan.

Pada industry manufakturm filosofi Just In Time diterapkan dengan cara mengoperasikan system manufactur yang sederhana dan efisien, sehingga mampu mengoptimalkan penggunaan sumber daya seperti modal, peralatan dan tenaga kerja yang mendukung upaya pengingkatan kualitas. Just In Time mengajsumsikan bahwa semua biaya selain bahan baku langsung didorong oleh waktu dan pendorong ruang. Maka Just In Time memfokuskan pada pengeliminasian ruangan dengan menekan waku dan ruang.

Just In Time manufaktur didasarkan pada konsep:

  • Memproduksi produk bermutu tinggi
  • Memproduksi produk berbiaya rendah
  • Memproduksi produk berdaur ulang yang tepat
  • Mengirim produk pada konsumen tepa waktu

Tujuan dari Just In time adalah menghilangkan prmborosan melalui perbaikan terus-menerus. Melalui Just In Time, segala sesuatu material, mesin dan peralatan, Sumber daya manusia, modal, informasi, manajerial, proses dan lainnya yang tidak memberikan nilai tambah pada produk disebut sebagai pemborosan. Nilai tambah produk merupakan kunci dalam Just In Time.

Kembali ke perusahaan Toyota, pada tahun 1940-an, Toyota Kichira sadar akan lemahnya bisnis ju=ika hanya mengendalikan pada dana dan fasilitas yang diberikan pemerintah. Menurut Toyota Kichira, jika perusahaan-perusahaan Jepang yang mampu mengimbangi Amerika yang saat itu sangat Berjaya di dunia internasional maka perindustrian Jepang tidak akan mampu bertahan. Krisis minyak yang terjadi pada tahun 1973 dan diikuti dengan resesi telah mempengaruhi pemerintah, Bisnis serta masyarakat di seluruh dunia. Pada tahun 1974, ekonomi Jepang jatuh sampai pada tingkat pertumbuhan nol sehingga banyak perusahaan rugi. Toyota Motor Company adalah satu-satunya perusahaan Jepang yang tidak banyak terpengaruh dengan krisis ini, meskipun laba yang diperoleh Toyota menurun tetapi pendapatan yan diperoleh selalu besar dari tahun ke tahun dibandingkan perusahaan lain.

Kokohnya Toyota Motor dipengaruhi oleh system produksi yang diterapkan pada perusahaan tersebut. Pada masa itu, konsep Just In Time yang merupakan bagian dari system produksi Toyota, pertama kali diperkenalkan pada dunia. Konsep ini timbul karena Taiichi Ohno, pemrakarsa konsep Just In Time, merasa bahwa proses produksi perusahaan Jepang sebelumnya dipenuhi dengan pemborosan-pemborosan (Ohno, 1955: 1-2).

Kesuksesa metode Just In Time didukung oleh ketersediaan supplier untuk dapat memasok barang dengan waktu yang singkat dan kualitas yang terjaga. Dari system perusahaan yang menggunakan metode tradisional memproduksi barang berdasarkan peramalan pasar atau prediksi jumlah produk yang akan dibeli pelanggan sedangkan dalan Just In Time mengenal Production Control System dimana perusahaan hanya memproduksi jenis-jenis barang yang diminta oleh pelanggan.

Pada saat ini penerapan Just In Time digunakan oleh perusahaan besar, sebagai contoh adalah perusahaan Apple. Apple merupakan perusahaan teknologi multinasional yang berpusat di California memiliki beberapa supplier tetap dari berbagai negara seperti Foxconn di Taipei sebagai supplier komponen elektronik dan Samsung atau LG dari Korea Selatan sebagai supplier komponen baterai.

Awalnya perusahaan Apple menerima order list dari pembeli berdasarkan order list tersebut perusahaan Apple membuat perencanaan bahan baku kepada supplier. Kemudia supplier menerima order list bahan mentah oleh Apple, supplier mengirim bahan baku ke pabrik Apple dan pabrik Apple langsung melakukan proses produksi sesuai order list pemesanan. Setelah selesai produksi, barang jadi langsung dikirim ke Apple Store.

Dari penerapan metode Just In Time ini Apple meperoleh beberapa keuntungan yang diantaranya:

  • Memperoleh profit lebih tinggi karena adanya pengurangan biaya produksi dan peniadaan biaya penyimpanan atau Carrying Cost.
  • Meningkatkan kepuasan pelanggan Apple mendesain toko untuk pelanggan bukan untuk persediaan mereka, pada toko HP umumnya, kotak-kotak box persediaan sangat terlihat. Namun hal ini tidak ditemukan di Apple, Apple Store didesain dengan mengutamakan pengalam pelangan yang dimaksudkan agar dapat membangun hubungan lebih dekat dengan para pelanggan.
  • Adanya peningkatan kualitas produk, karena proses manufacturing dikontrol dengan sangat ketat mulai dari bahan baku sampai kepengiriman ke pelanggan. Secara spesifik implementasi Just in Time pada Apple berhasil mempersingkat Langkah-langkah tidak penting sehingga dapat mempersingkat waktu produksi dari 90 hari menjadi 90 jam.

Sekiat penjelasan metode Just In Time, semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun