3) Setiap ada masalah harus segera dibicarakan supaya mendapat titik temu, atau jangan mengabaikan setiap masalah dalam rumah tangga, setiap masalah dalam rumah tangga jangan dibiarkan menumpuk tanpa penyelesaian. Dan yang lebih penting jangan pernah membahas masalah rumah tangga dengan orang lain di luar rumah tangga.
4) Tetap menjaga keharmonisan rumah tangga, dengan tetap memberikan perhatian, kasih  sayang dan kemanjaan pada pasangan, seperti saat pacaran dulu. Lakukan pekerjaan rumah bersama pasangan, supaya ada jalinan kerjasama dan tanggung jawab dalam rumah. Selama pasangan bisa melakukan berbagi tanggung jawab kerja libatkan.
5) Ajaklah pasangan untuk berdiskusi untuk mengambil keputusn dalam rumah tangga. Jangan pernah mengambil keputusan sepihak untuk urusan rumah tangga, ajaklah bicara seluruh anggota rumah terutama pasangan untuk menentukan keputusan.
6) Selalu menjaga etika bicara, perilaku, menjaga emosi dan menurunkan ego. Terkadang pasangan yang telah lama hidup bersama, jadi kurang menjaga ataupun memperhatikan  kata-katanya sehingga menimbulkan kecewa, tersinggung dari pasangannya, menurunkan ego itu sangat perlu, karena untuk membina keluarga itu tidak sendiri tapi diperlukan kerjasama bersama pasangan, sehingga segala keputusan diputuskan bersama.
7) Selalu terlihat rapi , bersih dan indah didepan pasangan.Walau sudah menjadi istri atau suami tetap harus menjaga kerapian, kebersihan dan keindahan penampilan, supaya sedap dipandang mata, tidak perlu berlebihan, bersih, rapi dan wangi.
8) Memiliki prinsip/komitmen selalu menjaga kesetiaan, karena rumah tangga dibentuk secara sakral dihadapan Tuhan, disitu tersirat janji pernikahan. Maka menikah bukanlah sekedar menghalalkan hubungan suami istri tetapi lebih dari pada itu. Membina rumah tangga, meneruskan keturunan, mendidik, mengayomi , merawat, menafkahi dan menjadikan anak-anak sebagai penerus keturunan, menikah adalah ibadah. Perselingkuhan dan pengkhianatan janji yang diikrarkan di hadapan Tuhan dan menelantarkan keluarga, tentunya akan berdampak dunia dan akhirat.
9) Saling bisa menerima kelebihan dan kekurangan pasangannya, sebelum menikah ada masanya memilih, menentukan pilihan, pantas atau tidak pantas. Selanjutnya tugas suami adalah memimpin keluarga, pimpinlah keluar dengan bijaksana, bila ada kekurangan salah satu pasangan bicarakan dan cari titik temunya. Bila ada kelebihan salah satu pasangan syukuri sebagia karunia pemberian-Nya.
Sebagian besar keluarga terbentuk dari pondasi cinta, kasih sayang yang tidak mau terpisahkan diawalnya, tetap jaga rasa itu hingga akhir hayat. Pegang teguh ikrar pernikahan yang disaksikan saksi nikah dan Tuhan. Dalam pernikahan ada Tanggung jawab di setiap ikrar janji yang diucapkan, Â berkhianat, berselingkuh berati mengingkari sumpah dihadapan-Nya.
Tetap jaga keharmonisan rumah tangga, pasangan adalah tim dalam keluarga untuk membina, membimbing dan mendidik anak-anak untuk menjadi manusia yang  bermanfaat dan berguna.
Bentuklah keluarga menjadi sakinah mawadah waramah, dimana di dalam keluarga suami dan istri bergaul bersama dalam keluarga didasari rasa cinta serta kasih sayang demi tercapainya rumah tangga yang memberikan kebahagian, ketenangan, dan ketentraman hidup.