Judul lagu perihal teman banyak dijumpai dari zaman dahulu hingga kini.Â
Apabila ingin mencari lagu dengan judul "teman", maka sekali klik di kolom pencarian berlambang sebuah kaca pembesar dengan mengetikkan kata yang dicari maka dalam sekejap mata akan memunculkan beberapa pilihan tampilan di layar gawai atau pun monitor yang kita punya.Â
Begitulah kecanggihan sebuah teknologi yang sangat membantu kita untuk menemukan sesuatu dengan mudah dan cepat.Â
Setelah sekian waktu berkutat dengan kegiatan Program Sekolah Penggerak di tahun kedua ini sudah mulai bisa mengikuti pola kegiatannya. Sedikit berkisah pada saat sekolah Kami ditunjuk sebagai salah satu dari sekian lembaga yang terpilih sebagai PSP Angkatan 3 untuk PAUD di tahun 2023 banyak kisah penuh warna yang ingin dituliskan di media ini.Â
Namun apa daya akhirnya niat untuk menuliskan kisah penuh warna itu akhirnya hanya sebuah angan tenggelam dengan dinamikanya. Â Bagi seorang Penulis tidak ada alasan untuk tidak menulis. Saya yang baru mengenal kegiatan menulis belum bisa seperti para Penulis hebat yang lain untuk menulis setiap hari.Â
Saya berteman dengan para Penulis hebat seperti Om Jay (Guru Blogger Indonesia) dan satu buku hasil menulis perdana Saya yang sudah terbit, Om Jay yang menuliskan kata pengantarnya.Â
Setiap hari teman-teman hebat para Penulis seperti tidak kehabisan ide menuliskan artikel yang dibagikan di grup para Penulis. Ada rasa malu ketika teman-teman membagikan link tulisan. "Duhai diri..Ayo, dong..mana semangatnya?" Kemana larinya ide-ide menulis itu.. Ada apa dengan menulis?
Teman penuh warna yang setiap harinya menuliskan sebuah artikel bermakna seolah berlomba membuat tulisan yang enak untuk dibaca bahkan bisa menjadi sebuah referensi, Â harusnya menjadi penyemangat bagi diri ini yang baru saja memulai langkah untuk menulis.Â
"Oh, diri..semangat yuk, menulis lagi!" Ingat kalimat semangat yang sedang viral, "Jangan malas menulis ya, Dik!"
Ayolah gas keun lagi.. teman penuh warna itu adalah sebuah rahmat Allah yang harus disyukuri dan menjadi penyemangat yang utama untuk kembali pada laptop.Â
Menulis dan tetaplah menulis karena dengan menulis itu menjadi kegiatan yang asyik. Mulai dari hal yang ringan, mulai dari ide yang muncul sekelebatan berlarian di kepala, mulai dari saat ini juga.Â
Perihal teman penuh warna di Sekolah Penggerak dengan dinamikanya juga bisa dituliskan menjadi sebuah kisah yang mungkin menjadi inspirasi bagi yang lain.Â
Ada niat di hati untuk memulai menulis kembali. Semoga niat itu akan terus memotivasi diri untuk kembali menulis. Fasilitator Saya juga seorang Penulis.Â
Beliau juga sudah menuliskan beberapa buku ilmiah tentang Kurikulum Merdeka, dan buku ilmiah lainnya. Beliau selalu mengilik Saya untuk kembali menulis.Â
Beruntungnya Saya memiliki teman penuh warna. Ada Penulis ternama, Fasilitator, Blogger, Guru-guru hebat, Artis, dan lainnya. Seperti sebuah kutipan "Nikmat manakah yang Kau dustakan?" Dengan keragaman teman penuh warna menjadi hari-hari penuh warna itu begitu berwarna.Â
Satu lagi kejutan saat baru membuka akun menulis di Kompasiana kembali. Ternyata sudah mengalami perubahan tampilan dan sedikit utak atik dahulu dengan tampilan yang baru dilihat kembali setelah beberapa lama vacum.Â
Semoga tulisan ini dengan judul teman penuh warna menjadi awal kembalinya semangat menulis Saya. Terima kasih Kompasiana yang telah memfasilitasi tulisan Saya. Semoga bisa menjadi Penulis yang aktif menulis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H