Mohon tunggu...
ADE SURIYANIE
ADE SURIYANIE Mohon Tunggu... Guru - Guru

Senang belajar tentang kepenulisan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengukur Kematangan Belajar Anak Usia 4-6 Tahun

3 Desember 2022   21:48 Diperbarui: 3 Desember 2022   22:35 769
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Penggolongan usia belajar pada satuan PAUD bukan tanpa alasan. Sebagaimana diketahui bahwa rentang usia yang termasuk ke dalam pendidikan PAUD terhitung 0-6 tahun. Ada pun jenis layanan pendidikan terbagi menjadi usia 0-3 tahun bisa mengikuti pendidikan pada sebuah Taman Pendidikan Anak bukan Taman Penitipan Anak. Mengapa demikian? 

Taman Pendidikan Anak adalah sebuah jenis layanan pendidikan yang melatih keterampilan diri anak usia dini sebelum mereka bersekolah di jenjang TK, RA, atau lembaga penyelenggara lainnya di tingkat satuan PAUD. Di Taman Pendidikan Anak ada pengasuh dan pelatih yang sudah memiliki keterampilan melalui Diklat Berjenjang untuk memberikan pengasuhan pada anak-anak yang menjadi siswanya. Bahkan di Taman Pendidikan Anak biasanya memiliki rekanan dengan pihak ahli tumbuh kembang balita. Karena rentang usia yang terlayani dari 0-3 tahun yang butuh perhatian yang intens. 

Sedangkan Taman Penitipan Anak terdiri dari aneka  usia dari 0-6 tahun bahkan lebih tergantung kondisi anak.  Taman Penitipan Anaka lebih dikenal dengan sebutan Day Care. Di Taman Penitipan Anak ini adalah solusi para Ibu Pekerja yang ingin anaknya bisa terpantau dan diawasi selama ditinggalkan beraktivitas di luar rumah. Para Ibu Pekerja akan merasa aman jika anaknya berada di Taman Penitipan Anak dibandingkan jika berada di rumah dengan kondisi tidak ada orang dewasa baik kerabat yang bisa mengawasi dari jam tidur siang dan lainnya. 

Pilihan ada pada kedua Orang tua apakah akan menitipkan anaknya pada Taman Pendidikan Anak atau Taman Penitipan Anak. Masing-masing memiliki keunggulan sesuai dengan fasilitas layanan sesuai prinsip ekonomi ada uang ada harga. 

Layanan PAUD berikutnya adalah jenjang usia 3-4 tahun. Jenis layanan yang diberikan berbentuk pendidikan Kelompok bermain. Dan layanan pendidikan selanjutnya memiliki massa layanan usia 4-6 tahun lebih familier dengan sebutan Taman Kanak-kanak, RA atau pun Satuan PAUD sejenis. 

Masing-masing jenjang layanan memiliki tujuan yang sama yaitu memberikan layanan pendidikan pada Anak Usia Dini untuk mengembangkan kematangan belajar anak pada rentang usia yang dilayani. Di TPA pendidikan yang diberikan lebih kepada kematangan motorik kasar dan motorik halus anak agar bisa terdeteksi lebih dini apakah anak tidak mengalami hambatan perkembangan dan pertumbuhannya. 

Pada jenjang Kelompok Bermain pun demikian, pendidikan yang diberikan pada anak untuk melihat apakah anak mengalami gangguan atau hambatan dalam kematangan belajarnya terutama dalam hal sosialisasi. Apakah anak akan merasa jenuh atau bosan jika lebih dini mengenal lingkungan pra sekolah? Semua kembali pada Orang tua, apa yang menjadi niat mereka lebih dini menyiapkan pendidikan bagi putra-putrinya. 

Garapan usia perkembangan di satuan pendidikan bernama TK, RA atau pun Satuan PAUD sejenis juga memiliki peranan bagi anak. Anak usia 4-6 tahun jika mengikuti pendidikan di lembaga pendidikan PAUD menurut penelitian para ahli yang berkompeten pada Tumbuh Kembang Anak cenderung memiliki kematangan belajar yang lebih baik dibandingkan dengan anak yang tidak terlayani pendidikannya di rentang usia tersebut. 

Pemerintah pun kini mulai memberikan lampu hijau pada layanan pendidikan PAUD dengan kebijakannya Anak wajib bersekolah di PAUD minimal satu tahun sebelum ia melanjutkan pendidikannya di jenjang Sekolah Dasar. Tentunya kebijakan ini berlaku bagi satuan Pendidikan yang telah memiliki perizinan dan terdaftar pada Kemendikbud atau pun Depag. 

Pembelajaran di tahun ajaran 2022-2023 sudah memasuki tahap akhir semester ganjil. Tentunya bagi satuan pendidikan dari unit Sekolah Dasar  hingga Sekolah Menengah Atas pada bulan Desember ini tengah disibukkan dengan masa Penilaian Akhir Semeter. Bagi jenjang pendidikan SD hingga SMA Penilaian Akhir Semester berbentuk tes tertulis dan tes lainnya sesuai bidang pengembangan pembelajaran. Hal ini bertujuan untuk asesmen siswa atas pencapaian kematangan belajar selama satu semester. Tes yang dilakukan bukan hanya di saat Penilaian Akhir Semester saja, tetapi diakumulasi dengan tes-tes sebelumnya berupa penilaian harian. 

Bagaimana dengan cara Guru PAUD mengukur kematangan belajar para siswa imut bermata jernih dengan sorot mata terbelalak takjub bila baru mendapatkan pengetahuan baru bagi dirinya?

Bagi siswa kelompok A dengan rentang usia 4-5 tahun ada beberapa aspek pengembangan yang menjadi dasar penilaian kematangan belajar anak. Begitu juga dengan kelompok usia 5-6 tahun. Ada pun pengembangan aspek yang dinilai berdasarkan Kurikulum 2013 PAUD ada 6 aspek pengembangan yang akan menjadi poin penilaian. Sedangkan bagi lembaga pendidikan PAUD yang sudah mengadopsi Kurikulum Merdeka aspek pengembangan yang dinilai berkurang karena aspek pengembangan seni terintegrasi pada aspek lainnya. 

Mengukur kematangan belajar anak usia 4-6 tahun dengan Kurikulum 2013 PAUD ada 6 aspek pengembangan yang akan diamati yaitu Aspek Nilai Agama dan Moral, Aspek Fisik Motorik, Aspek Pengembangan Bahasa, Aspek Pengembangan Kognitif, Aspek Sosial Emosional dan terakhir Aspek Pengembangan Seni.

Guru PAUD akan merangkum keenam aspek pengembangan belajar siswa dari hasil tes kematangan belajar yang teramati kesehariannya. Untuk bidang pengembangan Sosial Emosional pengamatan yang dilakukan apakah anak sudah memiliki kesiapan belajar untuk mulai fokus dan memiliki kegigihan dalam menyelesaikan tugas perkembangan di kelas. Kemandirian anak dalam keseharian beraktivitas di kelas menjadi catatan penilaian Guru. 

Sedangkan aspek penilaian pada bidang Pengembangan Bahasa, lebih kepada mengukur kematangan belajar penguasaan dalam berbahasa. Aspek penilaian pada bidang Pengembangan Kognitif cara mengukurnya dengan pencapaian hasil belajar siswa dalam penguasaan kognitifnya. Pada Aspek Pengembangan Motorik dan Seni bisa dilihat dari kematangan syaraf taktil siswa yang bisa menghasilkan karya berupa tulisan dan hasil karya berbentuk lainnya berupa hasil gambar, hasil karya bermain origami dan lainnya. 

Selamat belajar bagi para siswa yang akan atau sedang memasuki masa Tes Penilaian Akhir Semester di pekan awal Desember ini. Semoga kalian mendapat nilai terbaik atas usaha kematangan belajar selama Semester ini. 

Selamat bekerja pada semua rekan Guru dari jenjang pendidikan PAUD hingga Sekolah Menengah Atas untuk siap lembur menyelesaikan penilaian bagi para siswanya. 

Semoga sehat selalu dan penuh semangat  memberikan pendampingan belajar bagi para calon-calon Generasi Harapan dan menjadi sebuah catatan amal jariah yang tiada putus dengan keikhlasan yang luar biasa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun