Pagi di hari Jumat, 25 November 2022 aku bertugas piket menyambut kedatangan siswa. Penunjuk waktu di kelas baru menggerakkan jarum panjang di angka 7 dan jarum pendek di angka 12 sementara jarum detik terus saja berputar.Â
Sesampainya di parkiran sekolah aku leluasa memarkir si biru kesayangan karena belum ada yang parkir. Di depan gerbang sekolah aku melihat  bapak Petugas Kebersihan yang bersiap hendak pulang. Bapak Suwoto bekerja membersihkan sekolah dari pukul 05.00 pagi  dan sembari beristirahat menanti kedatangan Guru piket tiap harinya baru beliau  pamit pulang.Â
Setelah meletakkan tas dan tentengan yang dibawa, aku segera menuju gerbang sekolah kembali bersiap menyambut kedatangan siswa. Satu dua siswa mulai berdatangan diantar oleh ayah/Bundanya.
Ada yang tak biasa di pagi ini, karena Orang tua yang datang mengantar anak tercinta tak langsung segera pulang. Mereka berkumpul sesuai dengan kelompok kelas anaknya. Mereka ingin memberikan sebuah kejutan pada Guru.
Pagi-pagi sudah mulai baper melihat kedatangan siswa ku yang memberikan tanda cinta yang terbungkus dalam sebuah kotak mungil berbentuk hati berwana merah tak lupa pula memberikan sekuntum bunga dengan coklat yang melekat ditangkai buket bunga tersebut. "Selamat hari Guru bu Ade sayang".. Duh..duh..duh.. Jika saja tak malu karena sedang tugas piket, air mata menetes tanpa disadari.Â
Tak lama berselang kembali seorang siswa ganteng yang selalu memberikan tanda cinta setiap hari memberikan sebuah tanda cinta yang terbungkus rapi dengan pita cantik di bagian sudut kanan.Â
Sebuah paket mungil disusun rapi oleh Mamanya yang juga rekan sejawat, semoga keberkahan selalu menyertai mu duhai rekan sejawat, bestie!
Masih berlanjut kebaperannya dengan kehadiran sosok imut mungil yang membawakan buket mungil berisi camilan kesukaan ku dengan bunga-bunga plastik yang menarik perhatian. Tak lama seorang Mama cantik mencari anaknya dan minta difoto bersama ku sembari memberikan setangkai bunga dengan coklat yang menempel dibagian tangkainya. So sweet!
Hari Jumat penuh keberkahan dan bertepatan dengan momen HUT PGRI yang ke-77 dan Hari Guru Nasional. Rupanya para Orang tua yang berkumpul di halaman parkir sekolah sedang mempersiapkan untuk memberikan tanda cinta dan mereka sebagai penyemarak sudah jauh-jauh hari mempersiapkan segala sesuatunya.Â
Waktu menunjukkan pukul 08.00 dan matahari pagi ini begitu cerahnya secerah wajah-wajah para penyemarak di momen spesial ini. Aku pun membunyikan bel sekolah tanda waktu pembelajaran akan dimulai. Setiap hari Jumat biasanya kami akan melaksanakan kegiatan salat Duha berjemaah, namun pagi ini kami berkumpul di lapangan sekolah.Â
Para Mama tim penyemarak acara sudah bersiap di belakang barisan siswa. Selesai memberikan pengarahan pada siswa mungil yang belum paham makna acara peringatan HUT PGRI dan HGN barisan siswa hendak memasuki kelas masing-masing.Â
Siswa kelas Ali beriringan menuju kelas di sudut gedung sekolah masuk ruangan perlahan-lahan dengan bu Gurunya. Siswa kelas lain masih berada di lapangan sekolah.Â
Setelah menenangkan siswa di kelas, aku pun mulai melakukan kegiatan rutin seperti biasa. Salah seorang siswa mungil ganteng menghampiri meja dan menyerahkan sebatang coklat panjang dan besar dengan varian rasa yang khas.
Aku pun sempat mengabadikan momen tersebut di gawai berselfie ria. "Bu Ade...Syifa juga bawa makanan banyak untuk bu Ade!", celoteh siswa imut yang duduk di samping meja ku. "Oh, ya..terima kasih, ya.."Â
Tetiba pintu kelas di ketuk, dan nampak para Mama tim penyemarak mulai menyembulkan diri satu per satu memasuki ruang kelas sembari menyanyikan lagu Terima Kasih ku. Suasana kelas sontak mendadak gemuruh dengan paduan suara merdu dari para Mama tim penyemarak. Tidak semua Mama hadir berkumpul dan menjadi tim Penyemarak karena ada yang bekerja.Â
Tim Penyemarak kelas Ali  di hari Guru membawakan tanda cinta berupa buket cantik berwarna salem dan coklat milo. Buket cantik berisi beberapa lembaran uang kertas yang tersusun rapi dengan kartu ucapan bertuliskan kata-kata pesan yang menyentuh jiwa, juga ada beberapa rangkaian bunga plastik berwarna putih.Â
Sungguh sebuah buket yang telah dipersiapkan jauh-jauh hari dan tentunya dirangkai oleh seseorang yang memiliki kreativitas seni yang baik juga berpribadi romantis.Â
Tak hanya buket manis yang dipersembahkan para tim Penyemarak kelas Ali, mereka pun membawa beberapa tangkai bunga warna-warni dengan camilan beng-beng yang sengaja dilekatkan pada tangkai bunga untuk dibagikan pada siswa kelas Ali.Â
Ada lagi tambahan buket yang disusun manis berisi camilan kesukaan yang tentunya juga ada tim kreator untuk menyusunnya.Â
Kemarin saat pulang sekolah salah seorang wali murid meminta aku berfoto dengan anaknya yang imut mungil manja. Ternyata foto itu dipakai sebagai hiasan pada buket berbentuk kue ulang tahun tersusun dari aneka camilan lagi-lagi favorit ku yang menjulang tiga susun bak kue tart besar.Â
Wah..ternyata mama cantik ini dengan segenap cinta membuat kreasi kue tart istimewa semalaman begadang dibantu oleh putri cantiknya yang imut dan ceriwis.Â
Sungguh tanda cinta yang diberikan para Mama hebat kelas Ali sangat membuat baper dan akhirnya tak kuasa butiran kristal pun menetes juga ditambah lagu yang dinyanyikan membuat hati terbang seketika.Â
Saat kepulangan siswa, masih ada sebuah tanda cinta lagi yang diberikan oleh Mama cantik terbungkus dalam sebuah kotak dengan tali rami yang apik.Â
Duhai mama tim PenyemarakÂ
Tanda cinta mu bikin baper
Suara ku mendadak jadi serak
Terima kasih tuk Ali lover.
Hati terbang seketika jua
Tanda cinta begitu tulus
Amat istimewa tiada dua
Bersama kita jalan terus.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H