Setiap tahun di tanggal 10 November diperingati sebagai hari Pahlawan. Berbagai acara digelar untuk memperingati jasa-jasa para Pahlawan yang telah gugur sebagai syuhada di medan peperangan untuk mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia tercinta ini. Acara memperingati hari Pahlawan seperti mengadakan upacara khusus bersama siswa dan para dewan Guru di sekolah, aneka lomba bertema perjuangan, mengadakan pawai mengenang hari Pahlawan, atau sekadar kegiatan mewarnai gambar para Pahlawan.
Kegiatan memperingati hari Pahlawan bagi anak usia Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah bisa juga berupa penampilan teatrikal kisah heroik dari tokoh Pahlawan yang melibatkan banyak siswa. Siswa bisa memerankan tokoh-tokoh Nasional yang tertulis pada skrip dan jauh-jauh hari mempersiapkan latihan untuk pementasan. Amat disayangkan jika momen peringatan hari Pahlawan tidak dilaksanakan di sebuah lembaga pendidikan.Â
Menanamkan rasa cinta Tanah Air dan mengenalkan tokoh-tokoh Pahlawan yang jumlahnya banyak itu pada kurikulum terdahulu menjadi sebuah mata pelajaran yang sangat asyik untuk dipelajari. Bagaimana tidak kita akan diberikan penugasan oleh Guru Pengampu mata pelajaran untuk menghafal para tokoh Pahlawan yang banyak jumlahnya itu dari Sabang sampai Merauke. Belum lagi menghafal kisah-kisah heroik para Pahlawan seolah-olah kita merasakan bagaimana tokoh-tokoh Pahlawan itu berjuang demi lahirnya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kisah Pangeran Diponegoro yang berjuang dari tahun 1825-1830, Kisah Bung Tomo pada peperangan di Surabaya, dan kisah lainnya yang membuat kita menjadi tahu bagaimana mereka rela berkorban demi Negara tercinta.Â
Lalu bagaimana dengan lembaga pendidikan PAUD untuk mengenalkan tentang tokoh-tokoh Pahlawan pada siswanya?
Guru PAUD bisa sekadar menampilkan gambar-gambar para tokoh Pahlawan Nasional pada siswa. Guru PAUD juga bisa memutarkan film dokumenter tentang tokoh Pahlawan yang diunduh dari laman youtube. Kegiatan lainnya bisa mengadakan upacara memperingati hari Pahlawan atau aneka lomba yang bertemakan perjuangan.Â
Kegiatan lomba fashion show mengenakan baju khas tokoh Pahlawan Nasional seperti Teuku Umar, Cut Nyak Dhien, Pangeran Diponegoro, Jendral Soedirman, Bung Tomo dan lainnya menjadi sebuah pembelajaran pada siswa PAUD untuk mengenalkan tokoh Pahlawan tersebut.Â
Lomba mewarnai tokoh-tokoh Pahlawan juga menjadi kegiatan yang menarik untuk dibuat sebagai pembelajaran. Bagi anak usia PAUD mereka belum memahami konsep bagaimana sebuah perjuangan. Mereka hanya tahu tanggal 10 November itu ada sebuah acara di sekolah. Mereka akan mengikuti kegiatan pada hari Pahlawan dengan berpawai.
Pagi ini cuaca cukup bersahabat dan ada yang berbeda di sekolah. Sejak hari Minggu Guru kelas memberikan info pada wali murid bahwa sekolah akan mengadakan acara memperingati Hari Pahlawan hari ini. Untuk kegiatan yang akan dilakukan salah satunya berpawai dengan mengenakan pakaian menyerupai tokoh perjuangan.Â
Semua siswa sangat antusias untuk segera datang ke sekolah, tak sabar mengenakan pakaian khas selain pakaian seragam sekolah. Ada yang berdandan ala baju Pangsi sebagai si Pitung tokoh Pahlawan dari Betawi. Ada yang berpenampilan laksamana Yos Sudarso gagah dengan kostum putih-putih ciri khas TNI AL. Ada juga yang berpenampilan sebagai Pahlawan Hasim Ashari, bung Tomo dan tokoh lainnya.
Tak terkecuali Guru pun memakai baju Kebaya untuk ikutan berpartisipasi. Pakaian para tokoh Pahlawan Nasional, pakaian adat daerah tertentu dan atribut khasnya para Pahlawan seperti aneka senapan mainan yang dibawa juga properti lainnya yang dibutuhkan.Â
Tentunya momen langka ini harus diabadikan dalam sebuah bentuk video apakah videonya berupa foto-foto yang menampilkan keceriaan siswa memakai baju baru khas tokoh Pahlawan atau lainnya. Para mama cantik yang sedang melakukan swa foto mengabadikan momen kebersamaan ini dan ternyata semangat para Mak-Mak cantik lebih heboh dari anak-anak mereka.Â
Orang tua Mak-Mak cantik pagi ini ikutan nimbrung berpawai. Mereka dengan semangat juang 45 terus saja mencari baju yang akan digunakan anak-anak tercintanya satu hari jelang tanggal 10 November. Ada yang langsung membeli baju yang akan digunakan untuk putra-putri tercinta tampil perdana memakai baju daerah.Â
Sebelum siswa berpawai keliling kompleks perumahan dengan memakai baju aneka tema perjuangan, para Mak-Mak tak mau kalah eksis dengan berselfie ria bersama anak tercinta dan juga bestienya Mak tercinta. Hingga pawai berlangsung para Mak yang memang antusias ini mendampingi putra-putrinya yang ikutan berpawai.Â
Rute yang dipilih tidak terlalu jauh bagi anak-anak peserta didik. Targetnya sebagai pembelajaran  pada siswa mengenalkan tentang aneka baju daerah, baju tokoh Pahlawan sembari berkegiatan outdoor.  Kegiatan pawai berkeliling sekitar sekolah juga bisa dijadikan ajang promosi sekolah.Â
Barisan pawai cukup rapi dan panjang,  tidak menimbulkan kemacetan di  jalan sepanjang rute yang dipilih. Semua siswa sangat senang mengikuti kegiatan pawai ini dan Orang tua sibuk mengabadikan momen ini sepanjang perjalanan. Pawai pun berakhir dengan berfoto bersama di depan gedung sekolah.Â
Kegiatan selanjutnya di kelas para siswa mewarnai tokoh Pahlawan Nasional yaitu gambar tokoh Pahlawan Emansipasi Wanita ibu R.A Kartini dan tokoh Pahlawan pendidikan bapak Ki Hajar Dewantara. Semua siswa berlomba menyelesaikan kegiatan mewarnai tokoh Nasional ini dengan keceriaan yang terpancar dari wajah-wajah mereka yang tetap tersenyum bahagia hingga pembelajaran hari ini berakhir.Â
Selamat hari Pahlawan duhai para Pejuang yang kini bergelar syuhada. Sungguh besar jasa-jasa mu bagi negeri tercinta ini.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H