Mohon tunggu...
ADE SURIYANIE
ADE SURIYANIE Mohon Tunggu... Guru - Guru

Senang belajar tentang kepenulisan

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Tips PDKT Asyik Pada Siswa

29 Oktober 2022   23:42 Diperbarui: 29 Oktober 2022   23:48 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

Siapakah yang memiliki kenangan tentang Guru favorit sewaktu bersekolah dahulu?

Dari sekian Guru yang pernah mengajarkan beraneka macam ilmu dari jenjang pendidikan di TK, SD, SMP, SMA hingga masa kuliah saya memiliki Guru favorit yang berbagai tipe. Masing-masing Guru favorit memiliki kesan yang indah dan tersimpan di dalam memori. 

Guru favorit sewaktu di TK dahulu yang masih dikenang adalah Guru wali kelas. Masa TK dahulu adalah masa pertama kalinya saya mengenal dunia sekolah. Izin menyebutkan nama wali kelas saat di TK dahulu beliau bernama bu Karsih. Beliau adalah sosok Guru yang baik, ramah, dan pandai bercerita. Jika sedang bercerita, mimik mukanya akan berubah sesuai narasi cerita sehingga kami para siswanya sangat terpana oleh cerita-cerita beliau. Melihat foto lawas saat di TK semua siswa sedang memperhatikan bu Karsih yang sedang asyik bercerita. Kini bu Karsih sudah tiada dan kenangan itu masih tetap ada dalam ingatan.

Dari sekian banyak Guru yang telah berjasa memberikan pembelajaran pada saya hingga kini takdir membawa saya menjadi seorang Guru PAUD ada yang masih bisa menjalin silaturahmi pada mereka. Tentunya momen ajang silaturahmi berjumpa dengan para Guru hanya bisa dilakukan saat ada kegiatan Reuni sekolah. 

Lintasan bagaimana cara mereka mengajar di kelas, penguasaan materi, cara menata ruang kelas, dan pemberian tugas membuat suatu kisah yang takkan bisa terlupakan. Saya mengambil hal-hal baik yang terekam di memori dari cara Guru-Guru favorit menyampaikan pembelajaran. Tanpa sadar rekaman itu mulai saya ATM, Amati-Tiru dan Modifikasi. 

Mengamati mereka mungkin sudah tidak bisa lagi karena kini saya mantan siswanya. Meniru cara mengajar dan penguasaan kelas itu sebuah rekaman di dalam memori yang akan terus tersimpan. Modifikasi itu yang saya lakukan kini karena tentunya dengan adanya perubahan Kurikulum dan cara pembelajaran dahulu yang berpatokan pada Teacher Centre kini di era Kurikulum Merdeka beralih menjadi Student Centre. 

Kunci dari keberhasilan dan kesuksesan mereka menjadi Guru favorit terletak pada cara PenDeKaTan alias PDKT yang dilakukan pada siswanya. Ambil contoh, PDKT bu Karsih Guru TK kala itu PDKT nya dengan siswa melalui kegiatan mendongeng. Pak Dafri Guru favorit di SD PDKT pada siswa dengan gaya energetiknya dan selalu memberikan motivasi. Bu Gusti Guru SMP sebagai walas yang perhatian pada semua siswanya, dan para Dosen favorit yang sangat membuat saya berdecak kagum pada mereka.

Takdir membawa saya sebagai Guru PAUD yang baru mengabdikan diri di dunia pendidikan belum terlalu lama. Tentunya hingga kini masih banyak belajar bagaimana bisa PDKT dengan para siswa yang masih imut-imut, baru pertama kali mengenal sekolah dan keseruan lainnya bersama mereka. Selalu ada cerita selama membersamai mereka. Kebanggaan seorang Guru PAUD manakala melihat siswanya kini sudah selesai belajarnya di program S1 nya dan akan mengambil kesempatan beasiswa S2 nya sebentar lagi, tetapi masih mengingat kebersamaan dengan saya sebagai wali kelasnya dahulu saat di TK. 

Campur aduk perasaan jika mengingat masa-masa kecil mereka menjadi siswa dan kini sudah lulus program S1 nya. Saya pun bertanya kenangan apa yang masih tersimpan di pikirannya tentang saya. Ia pun menjawab dengan gayanya yang mulai dewasa tidak seperti saat di TK dahulu. 

Sekadar berbagi pengalaman bagaimana cara PDKT asyik yang saya lakukan  pada siswa di kelas terutama siswa PAUD untuk mencuri perhatian mereka :

1. Memberikan rasa kenyamanan pada siswa selama berada di sekolah

    Tidak mudah untuk bisa cepat akrab dengan mereka karena masing-masing  siswa perlu waktu menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru. 

2. Selalu menyapa keadaan mereka saat tiba di kelas 

     Ada tipe anak yang ingin disapa di pagi hari untuk merasa nyaman. Ada juga tipe anak yang ceria langsung menyapa Guru. Ada juga siswa yang pendiam.

3. Saat memberikan pembelajaran gunakan metode yang membuat siswa aktif belajar dan ingin mengulang pembelajaran yang sudah dilakukan. Pengulangan pembelajaran ini membuat mereka merasa senang belajar. 

4. Memberikan motivasi dan menjadi Role model  di kelas

Motivasi yang kita berikan dikemas dengan teknik bercerita dan memberikan contoh baik pada siswa

5. Melakukan home visit 

Melakukan kunjungan ke rumah siswa pada saat sedang sakit, atau momen siswa itu baru memiliki adik  membuat kenangan yang diingatnya.

6. Memberikan hadiah kecil

Siswa merasa senang jika diberikan hadiah oleh Guru nya, meskipun pemberian hadiah tidak melulu berupa benda. Hadiah yang diberikan pada siswa berupa "bintang, gambar-gambar yang kita lukis di telapak tangannya" bisa membuat siswa merasa bangga. 

7. Menjadi tempat curhatnya siswa

Tak mudah untuk kita meluangkan waktu mendengarkan curhatan siswa. Apa sih curhatannya siswa PAUD? Nah... saat menyapa mereka itulah curhatan itu biasanya mengalir dari bibir mereka yang mungil. Sebagai Guru luangkan waktu mendengarkan curhatan mereka. 

Tentu saja proses PDKT siswa yang satu dengan yang lain akan berbeda perlakukannya. Bukan berarti Guru pilih kasih, tetapi lebih kepada melihat karakteristik siswa. Anak TK yang imut-imut, belum bisa mengelola emosionalnya, dan mengurus dirinya di kelas akan senang jika mereka diperhatikan dan ada juga yang menyimpan kenangan bersama Guru wali kelasnya dahulu karena hal-hal yang kita anggap biasa saja ternyata bagi mereka itu hal yang luar biasa. 

Ada banyak cerita selama membersamai mereka belajar. Terlebih anak-anak yang memiliki karakteristik istimewa dan betapa bahagianya hati manakala siswa istimewa tersebut masih menyimpan memori tentang Guru PAUD nya. Mereka mencari sosok Guru yang membuat nya merasa aman dan nyaman karena keistimewaan yang dimilikinya. 

Tentu saja diri ini tak sempurna dan masih terus berproses menjadi Guru yang dirindukan siswanya dengan segala keterbatasan ilmu yang dimiliki. Pasti ada khilaf kata dan tingkah laku yang kurang berkenan selama berinteraksi dengan para siswa. Mohon dimaafkan apabila selama mendampingi pembelajaran ada kesalahan yang tak disadari sehingga muncul kekecewaan di dalam hati. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun