Mengapa jika mendengar nama Ayah disebut air mata tak bisa dibendung? Selalu ada butiran kristal akan menyembul dari sudut mata. Jika di tengah keramaian butiran kristal itu tak banyak menetes melalui lekuk pipi. Namun, jika dalam kondisi sendirian dan dalam munajat akan banyak air mata tumpah bak tanggul yang jebol.Â
Ayah adalah sosok lelaki hebat yang membuat kami merasa bangga dan selalu ada cerita kebaikan dari orang-orang yang mengenal beliau. Jika berjumpa dengan sahabat Ayah akan ada cerita yang baik-baik dari sosok berwibawa dan kharismatik, ia lah Ayah ku.Â
Teringat dahulu saat kami berkumpul di meja makan, Ayah bercerita bagaimana perjuangannya bersekolah. Dahulu belum ada sekolah setingkat STM di daerah tempat tinggal Ayah,sehingga beliau harus bersekolah merantau ke luar pulau. Ya..Ayah anak kepulauan yang dahulu ibu kotanya berada di pulau Sumatra tepat provinsi Sumatra Selatan.Â
Merantau demi mendapat kesempatan belajar dijalani Ayah bersama sahabat kecilnya. Sebagai anak rantau mereka sudah seperti keluarga dan hingga kini persahabatan Ayah dengan sobatnya terus terjaga walau Ayah sudah tiada. Saat itu belum banyak yang memiliki kesempatan untuk belajar hingga jenjang STM. Ayah ku kelahiran sebelum Indonesia merdeka.Â
Kesempatan belajar di perantauan menempa Ayah menjadi pribadi supel dan banyak menguasai bahasa lokal. Ayah selain memiliki kemampuan berbahasa lokal seperti bahasa Ibu, bahasa Wong kito galo, bahasa Minang, Sunda, dan Jawa juga menguasai bahasa asing Inggris dan Prancis.Â
Itu adalah salah satu kekaguman kami sebagai anak-anaknya. Sayangnya kemampuan berbahasa tak menurun pada kami. Tak mengapa mungkin kesempatan bersama Ayah dahulu terlalu cepat. Tuhan lebih menyayangi Ayah dan beliau wafat dalam kondisi husnul khotimah.Â
Tak sanggup rasanya merangkai kata untuk menuliskan waktu kebersamaan bersama Ayah. Kualitas waktu adalah momen yang membuat memori terindah hari-hari bersama Ayah tak akan hilang begitu saja.Â
Ayah yang super sibuk dengan agenda kerja full kegiatan, tetapi jika mendengar salah satu anaknya sakit sementara beliau sedang tugas di luar kota, maka akan meninggalkan pekerjaannya sementara waktu. Ayah rela cuti mendadak untuk beberapa hari demi memastikan kesehatan anaknya membaik.
Belum lagi jika salah seorang anaknya sedang ulang tahun. Jika jarak tempuh tugas luar kota masih bisa dijangkau Ayah akan datang memberikan ucapan selamat ulang tahun langsung. Tetapi jika tidak memungkinkan hadiah sebagai pengganti kehadirannya akan diterima tepat di hari bahagia.Â
Sosok Ayah yang hot daddy dan selalu hadir di sisi kami manakala kami butuh perhatiannya membuat kami merasakan kehilangan arah seketika begitu mendengar berita kematiannya di saat melaksakanan tugas. Kami tak merasa kehilangan saat Ayah bertugas di luar kota atau luar negeri karena sejak kecil kami terbiasa terpisah untuk beberapa waktu. Namun, kualitas pertemuan selalu diupayakan Ayah untuk kumpul keluarga. Kualitas waktu digunakan Ayah untuk kami berlibur bersama.Â
Hingga liburan paling berkesan terakhir kami bersama Ayah menjadi kenangan terdalam. Saat itu kami keluarga besar berkumpul di Jakarta. Keluarga besar datang dari pulau seberang dan berliburan bersama. Sepertinya Ayah ingin kami semua memiliki kenangan indah bersamanya. Yah, hampir tiap sore kami akan berkeliling kota Jakarta selepas Ayah pulang dari kantor.