Mohon tunggu...
ADE SURIYANIE
ADE SURIYANIE Mohon Tunggu... Guru - Guru

Senang belajar tentang kepenulisan

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Imun dan Sinyal Tubuh

23 September 2022   22:22 Diperbarui: 23 September 2022   22:23 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Hampir satu  bulan ini siswa di kelas bergiliran izin tidak masuk berkegiatan datang ke sekolah. Dari yang izin hanya satu-dua hari, dan ada yang hingga satu minggu lebih. Otomatis kelas sempat lengang dan ada rasa kehilangan suara-suara manja mereka. 

Setiap pagi di WAG selalu ada info dari wali murid meminta izin untuk anaknya tidak bisa bersekolah. Ada yang kondisinya di rawat di Rumah Sakit, dan ada juga yang hanya beristirahat di rumah saja. Hal ini bukan tanpa alasan, hasil diagnosa dokter menjadi penguat alasan Orang tua meminta izin untuk anaknya beristirahat sementara waktu.

Awalnya hanya demam tinggi, disertai batuk-batuk. Hingga saat melakukan kunjungan menjenguk siswa sepulang dari perawatan di Rumah Sakit ada kisah yang diceritakan keluarga siswa bagaimana gejala sakitnya sang buah hati tercinta.

Hasil laboratorium menunjukkan indikasi trombosit dan leukosit yang tak seimbang disertai data lain analisis dari sample darah yang digunakan untuk pemeriksaan kondisi tubuh yang sedang diserang bakteri atau parasit tertentu. 

Memang kondisi cuaca sedang tidak baik-baik saja. Bapil menjadi penyakit yang mudah penularannya melalui udara yang kita hirup. Sementara di ruang kelas kondisinya ruangan ber AC. Meskipun rutin melakukan pencucian AC secara berkala, tetap saja rentan penularan penyakit lewat udara. 

Hingga Guru kelas menginformasikan tetap jaga Prokes di kelas, dan bagi yang terindikasi sedang bapil, tidak diperkenankan datang ke sekolah hingga kondisi tubuh sudah benar-benar fit. Bagi siswa Sekolah Dasar yang sudah bisa mengurus diri sendiri tak masalah jika siswa baru mulai bersin-bersin. Mereka bisa mengurus dirinya untuk melap cairan yang meleleh dari lubang hidung sendiri.

Lalu bagaimana dengan siswa PAUD?

Siswa PAUD yang sudah memiliki keterampilan diri mengurus diri dengan sedikit bantuan Guru, akan segera melap cairan yang mulai mengucur dari bagian lubang hidung agar tidak meninggalkan 'jejak gugusan pulau-pulau" di bagian pipi dan baju yang dikenakannya. Tisu di kelas pun akan mengalami kenaikan jumlah pemakainnya akibat siswa yang bapil.

Bukan hanya "jejak gugusan pulau-pulau" yang nampak di bagian pipi saja, yang lebih parah jika batuknya hingga membuat siswa muntah menahan guncangan di dalam tubuh.

Tugas Guru PAUD akan bertambah seketika selain menjadi fasilitator di kelas dalam pembelajaran plus petugas kebersihan sementara menangani siswa yang sedang tidak baik-baik saja. Beruntung jika di sekolah ada petugas kebersihan khusus. Pada umumnya di lembaga penyelenggara PAUD dengan pembiayaan swadaya tidak tersedia tenaga kebersihan.

Rangkap jabatan Guru sebagai petugas kebersihan, petugas kesehatan, petugas pengasuh, dan petugas informasi di lembaga yang minim biaya operasionalnya untuk membayar tenaga "ahli" membuat Guru Kelas di PAUD harus bisa mengatasi segala permasalahan yang terjadi.

Sungguh hal yang tidak mudah dilakukan oleh sembarang orang yang tidak memiliki jiwa pendidik. jadi salut dan menjura pada Guru-guru PAUD dan wali kelas yang selalu bisa mengatasi segala problema mengesampingkan rasa yang tetiba campur aduk.

Guru juga manusia biasa yang tak luput dari serangan virus yang ada. Meskipun sudah memberikan hak tubuh dengan istirahat yang cukup, memberikan nutrisi tubuh dengan segala suplemen tubuh, makanan bergizi dan menjaga jarak saat sedang berinteraksi dengan siswa pada akhirnya bisa tumbang.

Serangan virus dan bakteri ada kalanya mencari celah kapan saatnya melakukan inkubasi pada tubuh seorang Guru. Hal ini membuat konsentrasi Guru sedikit menurun dan gejala masuknya kuman tak kasat mata mulai perlahan namun pasti terasa dampaknya pada tubuh.

Duhai Guru..

Engkau boleh saja berkorban perasaan..

Membuat warga kelas bisa belajar aman dan nyaman..

Istirahat sejenak sekadar memulihkan stamina tubuh untuk bisa eksis kembali di sekolah.

Semoga kondisi tubuh yang mulai "oleng" segera pulih.

Jangan abai pada sinyal tubuh yang mulai merintih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun