Waktu yang lama ini membuat sebagian orang enggan menunggu karena menunggu antrean adalah sesuatu yang membuat hati campur aduk tak menentu. Menunggu di bank juga bukan solusi, pulang sebentar ke rumah hari tengah panas terik, belum lagi jika hujan turun.Â
Pada akhirnya akan mencari jajanan atau sekadar makan siang sekitar lokasi bank untuk memaksimalkan waktu menunggu. Hingga dipanggil petugas CS, mengemukakan maksud tujuan transaksi membuka rekening dan ternyata saat ini pelayanan pembukaan rekening harus via online.
Lagi-lagi  Guru PAUD yang gaptek jadi bete menghadapi permasalahan ini. Untung saja petugas CS sigap dan membantu proses pendaftaran pembukaan rekening via online ini. Mau tidak mau harus mengikuti peraturan bank. Karena satu-dua kendala petugas CS memberitahukan proses transaksi tidak selesai hari itu dan harus kembali lagi di hari berikutnya.
Kekecewaan Guru PAUD mulai muncul. Terbayang esok hari harus mengambil antrean nomor kembali dan sempat berseloroh, "Guru PAUD hanya mengoleksi buku tabungan tanpa kejelasan akan kah ada uang yang disisihkan untuk sekadar mengisi buku tabungan yang baru dibuat?"
Sementara kabar BSU masih seputar validasi yang belum tahu sampai kapan diterima. Atau mungkin rezekinya sehingga kelelahan mengantre dan bolak-balik akses ke bank, waktu menunggu terobati setelah dana BSU itu tercetak di rekening dan bisa diambil melalui ATM.Â
Semangat para Pejuang PAUD dan Guru-guru lainnya yang sedang menanti rekeningnya terisi berupa dana sertifikasi atau BSU.
Semoga kesejahteraan Guru lebih diperhatikan dan tetaplah melaksanakan amanah sebagai Pendidik yang luar biasa menyiapkan calon-calon Pemimpin bangsa di masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H