Mohon tunggu...
ADE SURIYANIE
ADE SURIYANIE Mohon Tunggu... Guru - Guru

Senang belajar tentang kepenulisan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ada Apa di Tema Projek PAUD

20 September 2022   22:24 Diperbarui: 20 September 2022   22:47 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sesuatu kebijakan baru yang terkait dengan Pendidikan agar efektif pelaksanaannya di lapangan dari kota  hingga ke pelosok penjuru daerah terpencil melalui kegiatan BIMTEK. Guru di mana pun bertugas dari jenjang PAUD hingga Menengah Atas sudah akrab dengan kegiatan BIMTEK.

 BIMTEK adalah kegiatan Bimbingan Teknis yang dilaksanakan oleh Penyelenggara apakah melalui swadaya atau memang program dari Dinas terkait. Dinas-dinas yang terkait dengan lembaga Pendidikan itu seperti Kemendiknas dan Kemeninfo.

Bagi jenjang PAUD pihak penyelenggara BIMTEK umumnya dari dinas Pendidikan. Kegiatan BIMTEK yang diselenggarakan Dinas Pendidikan merupakan upaya Dinas mempercepat sosialisasi kebijakan baru atau pun untuk menambah pengetahuan para Guru PAUD dalam hal kompetensi.

Akhir-akhir ini Pemerintah sedang giat-giatnya menggaung-gaungkan tentang Implementasi Kurikulum Merdeka. Seperti kita ketahui bersama, di Indonesia sejak menjadi negara Merdeka sudah beberapa kali mengalami perubahan Kurikulum. 

Perjalanan karir saya sebagai Guru PAUD belum  genap dua puluh tahun. Namun, sejak terdaftar menjadi seorang Guru sudah mengalami beberapa perubahan Kurikulum tersebut. Sebut saja Kurikulum 2004, Kurikulum KTSP, Kurikulum 2013 dan yang terbaru Kurikulum Merdeka.

Mengingat perjalanan Kurikulum 2004 hingga kurikulum Merdeka memang ada beberapa keunggulan dan kelemahannya. Kurikulum 2004 begitu banyak tema yang dipelajari dan jika akan diberlakukannya Kurikulum Merdeka lebih simple tema yang dibahas.

Di dalam data Dapodik PAUD hanya ada dua pilihan mengenai Kurikulum ini. Operator Sekolah akan memilih apakah ingin menggunakan Kurikulum KTSP atau Kurikulum 2013 PAUD. Sedangkan Kurikulum Implementasi Kurikulum Merdeka baru beberapa saja yang siap melaksanakannya.

Guru PAUD yang selalu bersemangat mengikuti perubahan Kurikulum apakah itu acuannya pada Kurikulum 2004 hingga Kurikulum 2013 pada akhirnya terbentur pada kebijakan masing-masing lembaga penyelenggara Pendidikan. Apakah akan mengikuti acuan Kurikulum yang terkini atau masih setia dengan Kurikulum lama. 

Mas Nadiem sebagai Menteri Pendidikan  ingin membenahi sistem Pendidikan dari cara lama ke sistem baru. Bagaimana tidak, sejak masa Pandemi dunia pendidikan banyak mengalami perubahan cara pengajarannya terutama di PAUD.  Dari sistem klasikal berubah secara mendadak belajar online. 

Kebijakan Mas Menteri pada saat Pandemi melanda Indonesia sudah cepat tanggap terhadap perubahan situasi dan kondisi yang ada. Pembelajaran via online pun diterapkan dan terjadilah perubahan Kurikulum darurat saat itu. 

Kurikulum darurat yang diberlakukan hanya sebentar mengganti cara belajar yang biasa di sekolah dengan tatap muka beralih pada pembelajaran online. Bagi Guru dan juga siswa dari jenjang pendidikan dasar, menengah dan Perguruan Tinggi sudah familer dengan dunia digitalisasi. Mereka bisa mengakses pembelajaran melalui sistem daring dan Luring.

Di era Digitalisasi saat ini seharusnya para Guru juga harus menerima perubahan sistem mengajarnya memanfaatkan media digital dalam memberikan pembelajaran pada siswa. Tidak semua Guru PAUD melek akan digital. Banyak sebab Guru PAUD belum akrab dengan pemanfaatan teknologi berbasis digital. 

Salah satu penyebabnya Guru PAUD sudah riweuh dengan para siswa yang beraneka karakter di kelas, belum lagi mempersiapkan media pembelajaran, dan adminstrasi pembelajaran. Alasan lainnya Guru PAUD lebih nyaman menggunakan media WAG untuk memberikan info kegiatan belajar siswa dibandingkan berkenalan dengan media digital dalam mengajar. 

Bukan tanpa alasan lagi beberapa Guru PAUD enggan berubah lebih akrab dengan media digital seperti laptop sebagai sarana untuk mempermudah kegiatan belajar mengajarnya di kelas. Harga laptop dan HP yang bagus bisa memuat aplikasi tertentu yang sudah dibuat oleh Pemerintah dalam menunjang pembelajaran di masa digital ini, belum semua bisa dimiliki oleh Guru-guru PAUD. 

Pasalnya imbalan yang diterima oleh Guru PAUD belum bisa untuk membeli alat teknologi itu. Kalau pun bisa terbeli itu bukan dari hasil mengajar tetapi rezeki dari pintu-pintu lainnya. Nah, bagi Guru PAUD yang bersungguh-sungguh mengikuti perubahan zaman ini akan mengupayakan ketersediaan laptop atau minimal HP yang sekurang-kurangnya memuat data lebih di atas ram 2 ke atas.

Begitulah mengapa perubahan kurikulum di jenjang PAUD mengalami kendala untuk segera terealisasi. Kurikulum Merdeka memang sedkit tema yang diangkat, tetapi belum tentu Guru PAUD bisa segera menerapkan sistemnya terutama dalam hal administrasi Guru.

Jika adminstrasi Guru harus menggunakan fasilitas laptop seolah-olah ada yang merasa akan sulit untuk bisa berpindah ke lain hati. Mereka lebih nyaman mengajar dengan Kurikulum lama yang sudah ada file tersedia tinggal mengganti hari, tanggal dan tahun saja pada file-file adminstrasi. 

Keengganan mengganti adminstrasi yang sudah beberapa lama dibuat itu menjadi kendala di lapangan untuk bisa menerapkan Kurikulum Merdeka. Bagi Guru PAUD yang tinggal di kota-kota besar tentunya akan cepat bisa beradapatsi dengan Kurikulum Merdeka. Tetapi bagi Guru di pelosok desa terpencil yang belum tersedia fasilitas internet akan sulit mengikuti perubahan kebijakan Kurikulum baru. 

BIMTEK Kurikulum Merdeka belum sepenuhnya bisa dilaksanakan karena kondisinya baru dilaksanakan via daring. Sementara Guru PAUD belum semua menguasai daring. Tugas dinas Pendidikan melalui Kepala Dinas, Pengawas dan Asessor PAUD lebih rajin mensosialisasikan Kurikulum Merdeka ini pada lembaga sekolah di lingkungan binaannya. 

Mas Menteri memberikan kebijakan terkait sosialisasi Kurikulum Merdeka ini, Ada tiga opsi yang diberikan pada penyelenggara Pendidikan di tingkat PAUD. Opsi itu diantaranya : 

1. Tetap Melaksanakan Kurikulum 2013.

2. Memadukan Kurikulum 2013 dengan Kurikulum Merdeka.

3. Murni mengimplementasikan Kurikulum Merdeka.

Dari ketiga opsi ini semua kembali pada kemauan Guru dan lembaga penyelenggara pelayanan PAUD apakah ingin memaksimalkan Kurikulum yang menjadi acuan dalam pembelajaran di lembaganya. 

Jika mengintip tema-tema yang ada di Kurikulum Merdeka lebih sedikit jumlahnya. Hanya tersedia empat tema besar saja seperti : tema Aku Sayang Bumi, Aku Cinta Indonesia, Bermain dan Bekerja sama/Kita Semua Bersaudara, dan Imajinasiku/Imajinasi dan Kreativitas.

Lebih sedikit daripada tema-tema pada Kurikulum sebelumnya. Namun, semua kembali pada sarana dan prasarana sekolah, terutama SDMnya hal ini Guru dan Kepala Sekolah. Apakah akan memilih "Selangkah lebih maju" atau "Aku tetap setia" pada yang dahulu.

Ingat-ingat..Apa pun Kurikulumnya..tujuannya satu!

Mencerdaskan anak Bangsa calon Generasi masa depan..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun