Mohon tunggu...
ADE SURIYANIE
ADE SURIYANIE Mohon Tunggu... Guru - Guru

Senang belajar tentang kepenulisan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ada Apa di Tema Projek PAUD

20 September 2022   22:24 Diperbarui: 20 September 2022   22:47 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Di era Digitalisasi saat ini seharusnya para Guru juga harus menerima perubahan sistem mengajarnya memanfaatkan media digital dalam memberikan pembelajaran pada siswa. Tidak semua Guru PAUD melek akan digital. Banyak sebab Guru PAUD belum akrab dengan pemanfaatan teknologi berbasis digital. 

Salah satu penyebabnya Guru PAUD sudah riweuh dengan para siswa yang beraneka karakter di kelas, belum lagi mempersiapkan media pembelajaran, dan adminstrasi pembelajaran. Alasan lainnya Guru PAUD lebih nyaman menggunakan media WAG untuk memberikan info kegiatan belajar siswa dibandingkan berkenalan dengan media digital dalam mengajar. 

Bukan tanpa alasan lagi beberapa Guru PAUD enggan berubah lebih akrab dengan media digital seperti laptop sebagai sarana untuk mempermudah kegiatan belajar mengajarnya di kelas. Harga laptop dan HP yang bagus bisa memuat aplikasi tertentu yang sudah dibuat oleh Pemerintah dalam menunjang pembelajaran di masa digital ini, belum semua bisa dimiliki oleh Guru-guru PAUD. 

Pasalnya imbalan yang diterima oleh Guru PAUD belum bisa untuk membeli alat teknologi itu. Kalau pun bisa terbeli itu bukan dari hasil mengajar tetapi rezeki dari pintu-pintu lainnya. Nah, bagi Guru PAUD yang bersungguh-sungguh mengikuti perubahan zaman ini akan mengupayakan ketersediaan laptop atau minimal HP yang sekurang-kurangnya memuat data lebih di atas ram 2 ke atas.

Begitulah mengapa perubahan kurikulum di jenjang PAUD mengalami kendala untuk segera terealisasi. Kurikulum Merdeka memang sedkit tema yang diangkat, tetapi belum tentu Guru PAUD bisa segera menerapkan sistemnya terutama dalam hal administrasi Guru.

Jika adminstrasi Guru harus menggunakan fasilitas laptop seolah-olah ada yang merasa akan sulit untuk bisa berpindah ke lain hati. Mereka lebih nyaman mengajar dengan Kurikulum lama yang sudah ada file tersedia tinggal mengganti hari, tanggal dan tahun saja pada file-file adminstrasi. 

Keengganan mengganti adminstrasi yang sudah beberapa lama dibuat itu menjadi kendala di lapangan untuk bisa menerapkan Kurikulum Merdeka. Bagi Guru PAUD yang tinggal di kota-kota besar tentunya akan cepat bisa beradapatsi dengan Kurikulum Merdeka. Tetapi bagi Guru di pelosok desa terpencil yang belum tersedia fasilitas internet akan sulit mengikuti perubahan kebijakan Kurikulum baru. 

BIMTEK Kurikulum Merdeka belum sepenuhnya bisa dilaksanakan karena kondisinya baru dilaksanakan via daring. Sementara Guru PAUD belum semua menguasai daring. Tugas dinas Pendidikan melalui Kepala Dinas, Pengawas dan Asessor PAUD lebih rajin mensosialisasikan Kurikulum Merdeka ini pada lembaga sekolah di lingkungan binaannya. 

Mas Menteri memberikan kebijakan terkait sosialisasi Kurikulum Merdeka ini, Ada tiga opsi yang diberikan pada penyelenggara Pendidikan di tingkat PAUD. Opsi itu diantaranya : 

1. Tetap Melaksanakan Kurikulum 2013.

2. Memadukan Kurikulum 2013 dengan Kurikulum Merdeka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun