Adapun pemikiran ibnu sina mengenai guru yang baik adalah guru yang cerdas, beragama, mengetahui cara mendidik akhak, cakap dalam mendidik anak, berpenampilan tenang, jauh dari berolok-olok dan main-main di hadapan muridnya, tidak bermuka masam, sopan santun, bersih, dan suci murni.
4. Metode
Metode yang di tawarkan Ibnu Sina adalah metode talqin, demonstrasi, pembiasaan dan teladan, diskusi, magang, dan penugasan.
5. Konsep Hukuman Dalam Pengajaran
Dalam konsep ini Ibnu Sina sangat hati-hati dalam memberikan hukuman karena ia sangat menghargai martabat manusia, hukuman diperlukan jika dalam keadaan terpaksa. Atas adasar kemanusiaan ia membatasi hukuman tersebut, serta membolehkan pelaksanaan hukuman dengan cara yang ekstra hati-hati hal ini dalam keadaan tidak normal. Sedangkan dalam keadaan normal hukuman tidak boleh dilakukan.
KARYA-KARYA IBNU SINA Â
Di usia 10 tahun Ibnu Sina menyelesaikan pelajaran Al-Quran, sastra, dan bahasa arab. Beliau mempelajari ilmu fiqih, setelah itu beliau mempelajari tentang ilmu matematika. Beliau belajar membaca berbagai buku, termasuk buku syarh sehingga Ibnu Sina menguasai ilmu sematik. Beliau mempelajari ilmu kedokteran. Dan di usia 18 tahun beliau telah menguasai semua ilmu tersebut.
Karya-karya Ibnu Sina yaitu:
- Kitab Al-Qanun fi Al-Tibb, kitab ini adalah buku yang berisi tentang ilmu kedokteran.
- Kitab Ash-Shifa , kitab dalam bidang filsafat.
- Kitab An-Najat.
- Â Kitab fi Aqsami al-'Ulumi al-'Aqliyyah.
- Kitab Lisanu al-'Arab.
- Kitab Al-Isharat wa al-Tanbihat.
DAFTAR PUSTAKA
Abduh, B. (tt). TOKOH ISLAM DUNIA. Yogyakarta: checklis
DR. FADRIATI, M.AG. PEMIKIRAN TOKOH PENDIDIKAN ISLAM (KLASIK DAN KONTEMPORER) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI BATUSANGKAR:2016