Mohon tunggu...
Ade Iftahaq
Ade Iftahaq Mohon Tunggu... Insinyur - Engineer of Agriculture Manufacturing Industry

Supply Chain | Fresh Product | Industrial Engineering

Selanjutnya

Tutup

Money

Untung Rugi Ternak Ayam dengan Pola Kemitraan

12 Desember 2018   09:58 Diperbarui: 12 Desember 2018   10:14 2669
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peternakan Ayam Closed House (Sumber : ayamkita.com)

Melanjutkan artikel sebelumnya tentang Peternakan Ayam Broiler, dimana sudah ada sedikit pembahasan tentang kerjasama pola kemitraan Inti-Plasma untuk peternak ayam broiler.

Syarat untuk kerjasama pola Inti-Plasma bagi peternak tidaklah rumit. Asalkan sudah menyediakan bangunan dan segala fasilitas yang dibutuhkan untuk proses peternakan, termasuk tenaga kerja yang biasa disebut sebagai "Anak Kandang".

Saat pendaftaran sudah diterima, pihak perusahaan inti akan melakukan survey langsung ke kandang untuk mengukur kelayakan, kapasitas kandang, dsb. Sampai akhirnya didapatkan kesepakatan antara kedua belah pihak.

Keuntungan utama bagi peternak sebagai plasma adalah pendampingan team ahli dari perusahaan Inti, setidaknya sampai beberapa kali panen saat mulai beternak. Fasilitas ini sangat menguntungkan bagi pemula yang belum memiliki banyak pengetahuan dan pengalaman.

Selama pendampingan, pengusaha peternakan maupun anak kandang bisa dipastikan memperoleh training tentang operasional kandang dan beternak. Juga panduan evaluasi yang jelas sebagai tolok ukur keberhasilan, misalnya pengukuran suhu dan kelembaban udara (khusus untuk closed house poultry), Food Conversion Rate (FCR), Deplesi, dan Indeks Prestasi kandang.

Kelebihan selanjutnya adalah peternak secara tidak langsung sudah membeli "asuransi" atau dalam manajemen risiko disebut sebagai mitigasi risiko, selama proses perawatan dan penjualan. 

Pihak perusahaan inti sudah DOC, vaksin, dan Pakan dengan sistem pembayaran atau Term of Payment (TOP) setelah panen. Artinya kualitas bibit ayam hingga pakan yang dikonsumsi sudah bisa dipastikan kualitasnya. Sehingga bisa dipastikan jika hasil panen akan sesuai harapan, jika tidak ada diviasi selama proses peternakan.

Dalam hal penjualan, peternak tidak perlu kuatir jika hasil ternaknya tidak laku. Karena sesuai perjanjian sudah diatur jika hasil ternak nantinya akan dibeli oleh perusahaan Inti dengan harga yang sudah ditentukan dari awal. Biasanya dengan persyaratan berat ayam per ekor yang sudah terstandarisasi.

Dibalik keunggulan yang sudah saya sebutkan di atas, masih ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Perusahaan Inti tetaplah bagian eksternal dari Peternakan, mereka memiliki perhitungan yang jauh lebih matang dibandingkan dengan Peternak sebagai Plasma.

Seperti pedang bermata dua, kebijakan yang mengatur seluruh material produksi, mulai dari DOC, Pakan, dan Vaksin harus dibeli dari Perusahaan Inti, selain memberikan jaminan keberhasilan peternak, bisa memberikan kerugian jika tidak dikelola dengan baik.

Perusahaan inti, dalam proses pengadaan material tersebut berperan sebagai supplier, dimana keuntungan mereka akan semakin meningkat dengan peningkatan konsumsi dari peternak. Bayangkan jika team ahli yang ditugaskan untuk pendampingan memberikan arahan agar pemberian pakan dilakukan secara berlebihan? Dampaknya adalah pembengkakan biaya untuk pakan. Dan yang menanggung kerugian sudah pasti peternak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun