Mohon tunggu...
Ade Lanuari Abdan Syakura
Ade Lanuari Abdan Syakura Mohon Tunggu... Guru - Bersatu padu

Hanya manusia biasa yang diberikan kehendak oleh Tuhan untuk menggoreskan pena pada secarik kertas kusam.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Secercah Masa Depan yang Cerah

16 Januari 2021   08:36 Diperbarui: 16 Januari 2021   08:46 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada dedaunan dan ilalang

Aku mempersembahkan asa

Sebuah ungkapan kecil pada makhluk di alam semesta

Akan arti kehidupan...

Yang terus-menerus berpacu pada waktu

Meninggalkan kenangan di masa lalu

Menyajikan harapan akan kehidupan mendatang

Aku...

Tak sudi menyembah asa pada puing-puing kenangan

Biarkan itu terlewat begitu saja

Meski terkadang dipenuhi bara luka

Aku...

Terus berangan...

Berlari memburu kehidupan

Mendobrak benteng kokoh kemustahilan 

Mengoyak ketidakpastian hidup

Menyambut secercah masa depan yang cerah

Di sana, keajaiban akan muncul

Menemani lelahnya perjuangan kaki dan tangan

Satu persatu kuraih mahkota indah di balik semua

Aku tertawa bahagia...

Menatap indahnya perhelatan...

Antara diriku dengan nafsu-nafsu kemalasan

 

Akulah sang pemenang...

Yang memegang puncak keberhasilan dengan angan-angan kecil

Di kala semula khayalan, perlahan berubah menjadi kenyataan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun