Mohon tunggu...
Ade Lanuari Abdan Syakura
Ade Lanuari Abdan Syakura Mohon Tunggu... Guru - Bersatu padu

Hanya manusia biasa yang diberikan kehendak oleh Tuhan untuk menggoreskan pena pada secarik kertas kusam.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Surat

14 Agustus 2020   09:01 Diperbarui: 14 Agustus 2020   09:06 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kau hanyalah secarik kertas putih

Mudah terlipat dan kusut

Tak berharga tanpa goresan

Namun bila terciprat pena

Kau bisa menginspirasi sejuta umat manusia

Membawa perubahan, dari peradaban kuno menjadi modern

Layaknya seorang R.A Kartini dengan surat-suratnya

Habis gelap terbitlah terang...

Menginspirasi kaum wanita

Dahulu hidup dalam sistem patriarki

Yang identik dengan sumur..., dapur..., dan kasur...

Mereka dipandang lemah

Tak memiliki hak sosial...

Tak boleh berpendidikan tinggi...

Tak setara dengan kaum Adam...

Menjadi marginal karena sistem sosial

Semuanya telah berubah

Wanita tak hanya mengurus ranah domestik

Ia juga berperan dalam ranah publik

Hanya karena secarik kertas kusam

Yang ditulis dengan niatan suci

Tanpa ada tendensi subjektif sang penulis

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun