Tepat seminggu lalu, beranda facebook saya penuh dengan postingan meme "Klepon Tidak Islami." Kalimat singkat yang tak sampai satu pragraf itu membuat banyak warganet kepanasan, serasa kebakaran jenggot, bahkan beberapa sampai marah-marah di media sosial.Â
Karena meme itu, terjadi sebuah perdebatan sekaligus pertanyaan kecil-kecilan, "apakah klepon benar-benar tidak Islami?", "Yang bikin gambar itu siapa sih?" dan sederet pertanyaan lain yang serius.
Jujur saya tidak mengetahui detail permasalahan dan tidak mau sibuk mengurusi hal-hal itu. Saya hanya pernah melihat, sekilas postingan dari salah seorang teman di facebook berupa gambar klepon beserta tulisan singkat.
Pertama kali yang muncul dalam benak saya setelah membaca postingan tersebut adalah "emang klepon punya agama?". Entah apa motivasi dari si pembuat gambar, yang jelas sampai sekarang penulis tidak mau ambil pusing tentang hal itu.
Dua Nasehat Penting
Di luar pembahasan tentang klepon yang sempat heboh, saya mendapat pelajaran (ibrah) bahwa tidak semua hal perlu kita komentari dengan mengerutkan kening, cukup diam dan abaikan. Terutama terhadap hal-hal yang menimbulkan kontroversi.
Dalam hal ini, ada sebuah nasehat bagus dari Imam Az Zuhri atau dikenal juga sebagai Ibnu Syihab. Beliau adalah seorang ulama ahli hadist yang hidup sezaman dengan Khalifah Umar Ibnu Abdul Aziz. Dalam sebuah kesempatan beliau pernah berkata:
"Manusia diciptakan satu mulut dua telinga, artinya dia harus lebih banyak mendengar daripada berbicara."
Selain dari beliau, ada juga potongan hadist Rasulullah S.A.W yang berbunyi:
"... Hendaklah berkata yang baik atau diam."
Pelajaran yang bisa kita ambil dari nasehat-nasehat tersebut terhadap kasus ini adalah, bahwa kita tidak perlu komentar terhadap hal-hal yang kurang perlu, terutama pada hal-hal kontroversial. Toh dengan begitu, kita tidak akan rugi secara lahir dan batin.