Mohon tunggu...
Ade Lanuari Abdan Syakura
Ade Lanuari Abdan Syakura Mohon Tunggu... Guru - Bersatu padu

Hanya manusia biasa yang diberikan kehendak oleh Tuhan untuk menggoreskan pena pada secarik kertas kusam.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Terima Kasih Virus Corona

24 Maret 2020   06:11 Diperbarui: 24 Maret 2020   06:19 607
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terima kasih virus corona...

Karenamu, orang-orang disini menjadi peka dengan dengan pola hidup bersih

Padahal sebelumnya, mereka sangat abai

Sesuatu yang kotor, dianggap sebagai kelumrahan

Setelah kedatanganmu...

Semua orang mendadak insaf dari pemikiran; "kotor itu lumrah"

Pulang dari kantor, mereka mencuci tangan

Pulang dari sekolah, mereka cuci muka

Pulang dari pasar, mereka membersihkan badan

Tiba-tiba mereka sadar, bahwa menjaga kebersihan itu penting

Sama pentingnya dengan menjaga nyawa dari candu psikotropika

Tapi...

Aku menjadi bertanya-tanya

Mereka sadar akan pentingnya hidup sehat atau karena takut denganmu?

Aku akan sangat bersyukur jika mereka sadar akan pentingnya hidup bersih

Dan aku amat menyesal jika mereka menjaga kebersihan karena takut denganmu

Mengapa?

Suatu saat jika kamu pergi, mereka akan hidup kotor kembali

Menjadikan kotor sebagai teman bermain mereka

Menjadikan kebersihan sebagai musuh terselubung di kehidupan nyata

Untuk saat ini, aku tak ingin berfikir sampai kesana

Karena kedatanganmu cukup memberikan hikmah bagiku

Untuk berfikir bahwa setiap bencana yang datang, akan memberikan pelajaran yang berarti

Setidaknya memberikan sudut pandang baru dalam setiap kehidupan

Terima kasih virus corona...

Hikmahmu begitu berarti bagiku

Pesanmu tak akan kulupakan dan akan aku terapkan dalam kehidupan sehari-hari

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun