Di mana setiap kejadian demi kejadian memiliki hikmah yang bisa dipetik untuk diaplikasikan di kehidupan sehari-hari.
Novel ini cocok untuk pembaca yang ingin menikmati esensi sebuah film bergenre action yang di bukukan, tanpa harus berpatokan pada menonton film.
Selain itu banyak diksi baru yang dapat menambah kosakata pembaca. Sangat bagus untuk direkomendasikan pada khalayak ramai.
Sedikit kekurangan pada novel ini ialah adanya kesalahan penulisan pada hal 166 alinea pertama, seharusnya Tuan Salonga bukan Tuang Salonga. Namun tidak mengurangi keseruan novel tersebut.
Sebagai penutup dari resensi novel Pergi ini, berikut beberapa kutipan-kutipan terbaik.
"Kamu harus lebih sering shalat, Agam. Itu perintah agama. Bahkan tiang agama."Â (Halaman 85)
"Cerita-cerita dongeng memang fiksi, tapi inspirasi yang ditimbulkan jelas nyata." (Halaman 128)
"Apakah memang langit ada batasnya? Ternyata tidak juga. Karena segala sesuatu pasti akan ada akhirnya. Apakah aku benar-benar bahagia dengan pilihan hidupku? Apakah aku benar-benar bangga dengan seluruh yang pernah aku lakukan? Akan berakhir di halte mana perjalanan hidupku?." (Halaman 388)
"Jangan pernah berputus harapan. Kamu akan selalu menemukan harapan baru. Jalan baru yang lebih baik. Saat itu tiba, kamu akan tahu harus pergi ke mana." (Halaman 389)
***
Peresensi, Ade Kurniasih.