Menyapa peserta didik di pagi hari.
sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan yang berperan dalam pembentukan karakter generasi bangsa yang unggul dan berakhlak mulia. Pendidikan karakter merupakan pondasi bangsa yang sangat penting dan perlu ditanamkan sejak dini kepada anak-anak. Pendidikan karakter dapat ditumbuhkan melalui kegiatan pembiasaan dan keteladanan.
Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan untuk memberikan pembiasaan dan keteladanan yang baik yaitu kegiatan salam pagi. Kegiatan ini dilakukan di pagi hari untuk menyambut kedatangan siswa di sekolah.
Sekolah SMAN 1 Bantarkawung, sebagaiÂ
sekolah Ramah Anak kegiatan salam pagi sebagai salah satu kegiatan yang harus dilaksanakan.
Kegiatan tersebut sebagai bentuk pembentukan karakter dan nilai-nilai kehidupan pada siswa, dan juga sebagai bentuk excellent service kepada orang tua siswa yang telah mempercayakan mendidik putra-putrinya di sekolah ini. Sehingga orang tua tidak perlu khawatir dengan melepaskan anaknya untuk dididik di sekolah SMAN 1 Bantarkawung.
Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin dan sudah terjadwal bagi para guru dan kepala sekolah yang telah ditugaskan. Mereka menunggu kedatangan siswa di pintu gerbang sekolah mulai pukul 6.20 sampai 7.00 pagi. Peserta didik yang datang baik diantarkan oleh orang tua atau sendiri,Â
langsung menghampiri guru untuk mengucapkan salam dan berjabat tangan.
Kegiatan saat menyapa peserta didik dipagi hari bukan sekedar berjabat tangan, melainkan juga peserta didik mendapatkan perhatian dari sapaan guru seperti , "bagimana kabarnya?" Sudah sarapan belum?" . Dan bagi peserta didik yang sebelumnya pernah terlambat di berikan riword penghargaan dengan ucapan, "alhamdulillah pagi ini ananda tidak terlambat" atau jika anak yang kurang rapih pakaiannya, kita bisa mengingatkannya saat akan masuk ke area sekolah dengan ucapan " coba kalau lebih rafih bajunya pasti lebih gagah dan enak di pandang bukan". Tentunya sapaan-sapaan di atas yang dibarengi dengan senyuman akan membuat peserta didik menjadi nyaman dan lebih bersemangat.
Siswa putra berjabat tangan dengan bapak guru, sedangkan siswa putri berjabat tangan dengan ibu guru. siswa juga berjabat tangan tidak hanya dengan bapak ibu guru, tetapi seluruh stakeholder yang berada di sekolah termasuk tenaga kependidikan dan tenaga pendukung.