Apabila kesalehan individual dan kesalehan sosial sudah melekat pada masyarakat Muslim, ini merupakan indikator terwujudnya masyarakat Madani.
Paradigma Keislaman dan Keindonesiaan
Paradigma keislaman dan keindonesiaan. paradigma keislaman yaitu berpegang teguh kepada ajaran agama Islam berdasar kitab suci Quran dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Paradigma keindonesiaan yaitu berpegang teguh kepada cita-cita luhur kehidupan berbangsa dan bernegara (nasionalisme) serta empat konsensus dasar berbangsa dan bernegara, yaitu Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Bangsa Indonesia dan umat Islam sebagai bangsa yang religius tidak hanya mempunyai sumber moral dari agama Islam, akan tetapi juga dari ideologi negara, yaitu Pancasila.Â
Pancasila mengandung nilai-nilai moral yang tinggi yang sejalan dengan moral agama Islam. Nilai-nilai moral agama Islam dan moral Pancasila mesti diimplementasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara demi terciptanya masyarakat Madani.
Konsep masyarakat Madani sejalan dengan konsep NKRI, dalam membangun negara yang religius, demokrasi, humanis dan menyesuaikan dalam keberadaban modernitas, dan salah satu karakter masyarakat Madani adalah baldatun toyyibatun warobbun gofur (negeri yang subur dan makmur, adil dan aman). Upaya pembangunan menuju masyarakat Madani di Indonesia memerlukan berbagai ikhtiar pada aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta membutuhkan individu dan masyarakat dengan kemampuan yang tinggi.Â
Internalisasi ideologi Pancasila sebagai sarana terbaik untuk membentuk suatu generasi, dituntut untuk peran sertanya dalam membangun masyarakat Madani. Oleh karena itu, konsep ideologi Pancasila memiliki peran yang strategis dan fundamental dalam upaya membangun masyarakat Madani di Indonesia.