Mohon tunggu...
ade musherlan
ade musherlan Mohon Tunggu... Guru - SMP Maarif Nu Darussaadah

Saya seorang guru yang membutuhkan platfom ini untuk berkarya,,,

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bahan Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 KD 3.9

11 Desember 2022   23:37 Diperbarui: 11 Desember 2022   23:38 616
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 7 KD. 3.9 

  1. Definisi Puisi Pakyat

Puisi rakyat adalah sejenis puisi yang dibuat oleh orang-orang biasa yang tidak berasal dari kalangan intelektual atau sastrawan. Biasanya, puisi rakyat dibuat dari kisah-kisah kehidupan sehari-hari yang diangkat ke dalam bentuk tulisan, dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami oleh orang-orang di sekitarnya. Puisi rakyat sering dianggap sebagai bentuk ekspresi dari kehidupan masyarakat pada suatu masa, yang mencerminkan harapan, cita-cita, dan aspirasi mereka. Contoh puisi rakyat adalah puisi "Aku Ingin" karya Chairil Anwar, yang menggambarkan keinginan seorang anak muda untuk meraih kebebasan dan menjadi diri sendiri.   (https://chat.openai.com/ )

  1. Jenis-Jenis Puisi Rakyat

  1. Gurindam

Gurindam adalah puisi lama yang berasal dari negeri India. Istilah gurindam berasal dari bahasa India, yaitu kirindam berarti "mulamula" atau "perumpamaan". Gurindam sarat nilai agama dan moral. Tak dimungkiri bahwa gurindam bagi orang dulu sangat penting dan dijadikan norma dalam kehidupan. Seperti apakah gurindam sebenarnya? Gurindam adalah puisi lama (Melayu) yang sangat penting sebagai warisan budaya. 

Ciri gurindam 

a) terdiri atas dua baris dalam sebait

b) tiap baris memiliki jumlah kata sekitar 10-14 kata

c) tiap baris memiliki rima sama atau bersajak A-A, B-B, C-C, dan seterusnya

d) merupakan satu kesatuan yang utuh. 

e) baris pertama berisi soal, masalah, atau perjanjian 

f) baris kedua berisi jawaban, akibat dari masalah atau perjanjian pada baris pertama. (isi atau maksud gurindam terdapat pada baris kedua)

g) isi gurindam biasanya berupa nasihat, filosofi hidup atau kata-kata mutiara

  1. Pantun

Pantun adalah puisi Melayu yang mengakar dan membudaya dalam masyarakat. Pantun dikenal dengan banyak nama di berbagai bahasa di Nusantara, tonton (bahasa Tagalog), tuntun (bahasa Jawa), pantun (bahasa Toba) yang memiliki arti kurang lebih sama, yaitu sesuatu ucapan yang teratur, arahan yang mendidik, bentuk kesantunan. Pantun tersebar hampir diseluruh Indonesia. Fungsi pantun di semua daerah (Melayu, Sunda, Jawa, atau daerah lainnya) sama, yaitu untuk mendidik sambil menghibur. 

Melalui pantun kita menghibur orang dengan permainan bunyi bahasa, menyindir (menegur bahwa sesuatu itu kurang baik) secara tidak langsung, atau memberi nasihat. Ini bukan berarti orang kita tidak tegas kalau hendak mengatakan sesuatu, tetapi dapat dikatakan bahwa kita memiliki gaya tersendiri dalam mengungkapkan sesuatu. Melalui pantun leluhur kita terkesan lebih santun untuk menegur atau menasihati orang secara tidak langsung agar orang yang kita tuju tidak merasa malu atau dipojokkan.

Ciri-ciri pantun dapat dilihat berdasarkan bentuknya. Ciri-ciri ini tidak boleh diubah. Jika diubah, pantun tersebut akan menjadi seloka, gurindam, atau bentuk puisi lama lainnya. 

Ciri-ciri pantun 

* Tiap bait terdiri atas empat baris (larik).

* Tiap baris terdiri atas 8 sampai 12 suku kata.

* Rima akhir setiap baris adalah a-b-a-b.

* Baris pertama dan kedua merupakan sampiran.

* Baris ketiga dan keempat merupakan isi.

  1. Syair

Syair adalah salah satu puisi lama. Syair berasal dari Persia dan dibawa masuk ke Nusantara bersama dengan masuknya Islam ke Indonesia. Kata atau istilah syair berasal dari bahasa arab yaitu syi'ir atau syu'ur yang berarti "perasaan yang menyadari", kemudian kata syu'ur berkembang menjadi syi'ru yang berarti puisi dalam pengetahuan umum.Dalam perkembangannya syair tersebut mengalami perubahan dan modifikasi sehingga menjadi khas Melayu, tidak lagi mengacu pada tradisi sastra syair negeri Arab. Penyair yang berperan besar dalam membentuk syair khas Melayu adalah Hamzah Fansuri dengan karyanya, antara lain: Syair Perahu, Syair Burung Pingai, Syair Dagang, dan Syair Sidang Fakir.

Ciri-ciri syair antara lain :

1. Setiap bait terdiri dari empat baris.

2. Setiap baris terdiri atas 8-14 suku kata.

3. Bersajak a-a-a-a.

4. Semua baris adalah isi.

5. Bahasa yang digunakan biasanya berupa kiasan.

                                                                      (Bahasa Indonesia SMP/MTs Kelas VII halaman 172-173)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun