Mohon tunggu...
Ade Sansuniar
Ade Sansuniar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Wiraswasta

Wirausaha UMKM yang sedang membangun usaha setelah covid19.

Selanjutnya

Tutup

Surabaya

Pasar Tradisional Denyut UMKM Terus Bertahan

2 Februari 2025   21:35 Diperbarui: 2 Februari 2025   21:59 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pasar Tradisional Surabaya dalam sebuah potret sumber: Foto Pribadi

Di balik kepulan asap dari warung-warung makan di ujung pasar, terdengar tawa para pedagang dan pembeli yang bercengkrama. Pasar ini bukan hanya tempat transaksi, tetapi juga pusat interaksi sosial yang menjadi denyut kehidupan masyarakat. UMKM di dalamnya bukan sekadar angka dalam laporan ekonomi, tetapi wajah-wajah penuh perjuangan yang terus bertahan di tengah perubahan zaman.

Kesimpulan

Pasar tradisional memiliki peran yang signifikan dalam perekonomian Indonesia, terutama bagi UMKM. Keberadaan pasar tradisional memberikan wadah bagi UMKM untuk memasarkan produk mereka secara langsung kepada konsumen. Interaksi antara penjual dan pembeli di pasar tradisional menciptakan hubungan yang personal dan memungkinkan negosiasi harga, yang disukai oleh banyak konsumen. Selain itu, pasar tradisional juga menjadi tempat bagi UMKM untuk memperkenalkan produk-produk baru mereka dan mendapatkan umpan balik langsung dari konsumen.


Namun, pasar tradisional juga menghadapi tantangan, terutama dengan munculnya pasar modern dan e-commerce. Pasar modern menawarkan kenyamanan dan variasi produk yang lebih luas, sementara e-commerce memungkinkan konsumen untuk berbelanja dari mana saja dan kapan saja. Hal ini mengharuskan UMKM di pasar tradisional untuk berinovasi dan meningkatkan kualitas produk serta pelayanan mereka agar tetap dapat bersaing.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Surabaya Selengkapnya
Lihat Surabaya Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun