Mohon tunggu...
Ade Nur Saadah
Ade Nur Saadah Mohon Tunggu... Freelancer - Mantan Jurnalis Lifestyle

Wife & Mom

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Yerussalem, Satu Kota Tiga Agama

30 Desember 2015   23:45 Diperbarui: 31 Desember 2015   09:15 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Meski merupakan kota suci bagi tiga agama besar di dunia, tapi kota ini selalu dilanda konflik dan peperangan. Tidak ada tempat yang aman terutama bagi anak-anak.

Cuaca lumayan dingin saat saya berada di kota ini. Yerussalem menjadi destinasi yang paling penting dalam perjalanan hidup saya. Melihat bagaimana orang-orang beribadah sesuai keyakinan masing-masing.

Yerussalem sebuah kota yang indah dan terletak di Bukit Yudea. Kota ini termasuk kota paling tua yang ada di muka bumi karena sudah dihuni sejak 9000 tahun sebelum Masehi. Dari kota ini pula, banyak Nabi yang memulai dakwahnya, salah satunya Nabi Ibrahim As yang datang ke Yerussalem 1950 tahun sebelum Masehi. Jejak Nabi Ibrahim As masih bisa ditemukan di Masjid Hebron, masjid yang beliau didirikan setelah membangun Kakbah di Mekkah. Di Masjid ini terdapat makam tiga Nabi, Nabi Ibrahim As, Nabi Yaqub As dan Nabi Ishak As. Terdapat pula makam Sarah, istri Nabi Ibrahim As dan Ribka, istri Nabi Ishak As.

Masjid ini menjadi saksi kebiadaban Israel saat membantai puluhan umat Islam yang sedang menunaikan salat subuh, 21 tahun yang lalu.
Selain ketiga Nabi tersebut, Nabi Sulaiman As juga membangun istananya, Haikal Sulaiman di kota ini. Orang-orang Yahudi percaya kalau Tembok Ratapan adalah sisa-sisa reruntuhan dari Haikal Sulaiman.

Masjid Hebron

Selama lebih dari 3500 tahun, kota Yerussalem berulangkali mengalami penaklukan oleh berbagai bangsa dan Tembok Ratapan pun tak pelak menjadi bagian penting yang dipertikaikan. Masa yang paling gelap terjadi ketika Yerussalem berada di bawah kekuasaan Byzantium yang kejam hingga Khalifah Umar bin Khattab membebaskan tanah ini dan umat Islam serta umat Nasrani merasa aman beribadah.

Namun, sejak negara Israel berdiri tahun 1967, bangsa Yahudi mulai menguasai Tembok Ratapan yang oleh umat Islam disebut Tembok Al Buraq, karena meyakini di tembok itulah Rasulullah Saw menambatkan kuda bersayap bernama Buraq dalam peristiwa Isra Mikraj. . Sejak itu pula, permusuhan antara bangsa Yahudi dan umat Muslim terjadi, sampai saat ini.

Gerbang memasuki Kompleks Masjidil Al Aqsha (Foto : Ade Nur Sa'adah)

Masjidil Aqsha dan Dome of the Rock

Banyak orang yang menyangka kalau bangunan berkubah emas itu adalah Masjidil Aqsha yang sangat bersejarah. Padahal, itu adalah Qubah Sakhra atau Kubah Batu atau yang lebih populer dengan nama Dome of the Rock. Ketika Rasulullah Saw akan terbang saat Mikraj, beliau menginjak sebuah batu dan batu itu seolah hendak terbang mengikuti Rasulullah Saw yang pergi meninggalkan bumi, kembali ke Mekkah.

Saat saya berkunjung ke sana, Dome of the Rock sedang mengalami perbaikan. Di dalam bangunan ini terdapat mihrab Rasulullah Saw dan banyak yang tidak mau menyia-nyiakan kesempatan untuk menunaikan salat di tempat ini, termasuk saya.

Menunaikan salat di Dome of theRock (Foto : Ade Nur Sa'adah)

Dome of the Rock (foto ; Ade Nur Sa'adah)

Masjidil Aqsha sendiri berdiri di dalam kompleks yang sama. Bangunannya lebih sederhana dari Doom of Rock dan berkubah hijau. Ini adalah masjid para Nabi yang pertama kali dibangun oleh Nabi Adam As setelah beliau membangun Masjidil Haram. Tapi seiring waktu, masjid ini hancur dan kemudian dibangun kembali oleh Nabi Daud As dan Nabi Sulaiman As. Di masjid ini pula Rasulullah Saw menerima perintah salat dari Allah Swt, subhanallah.

Masjidil Aqsha (foto: Ade Nur Sa'adah)

Bagian dalam Masjidil Aqsha (Foto: Ade Nur Sa'adah) 

Haikal Sulaiman di Tembok Ratapan

Kompleks Masjidil Aqsha itu sendiri dibentengi oleh tembok memanjang yang salah satu sisinya di sebut Tembok Ratapan. Setiap hari, ribuan umat Yahudi dari seluruh dunia, datang memanjatkan doa di tempat ini. Bahkan ada yang mengatakan kalau facebook terinspirasi dari tembok ini mengingat pendirinya, Mark Zuckerberg adalah seorang Yahudi. Bagi umat Yahudi yang tidak dapat berdoa secara langsung di tembok ini dapat mengirimkan doa yang ditulis dalam sebuah kertas lalu diselipkan di celah-celah dinding yang disebut kvtelach.

Orang Yahudi meyakini kalau tembok ini adalah reruntuhan dari Haikal Sulaiman dan mereka selalu berusaha menghancurkan Masjidil Aqsha yang berada di balik tembok ini. Hal inilah yang terus menjadi perjuangan umat Islam di dunia, terutama yang bermukim di Palestina.

tembok ratapan di Yerusalem (foto : Ade Nur Sa'adah)

Umat Yahudi sedang berdoa di Tembok Ratapan (foto : Ade Nur Sa'adah)

Satu keluarga Yahudi usai memanjatkan doa di Tembok Ratapan (foto : Ade Nur Sa'adah)

Setelah mampir ke Gereja Navitivy, tempat suci umat Kristen, saya juga berkesempatan berziarah ke makam seorang ikon sufi perempuan yang saya kagumi, Rabiah al-Adawiyah. Makam ahli tasawuf ini terletak di Bukit Tur, Yerussalem yang selalu dikunjungi banyak peziarah. Selain makam di Bukit Tur, masyarakat Irak juga mengklaim kalau makam Rabiah juga berada di Bashrah, tempat kelahirannya.

Masih di Yerussalem, terdapat makam sahabat Rasulullah Saw, Salman al Farisi. Beliau adalah pengatur strategi perang yang cerdas dengan siasat penggalian parit pada perang Khandaq. Ini benar-benar merupakan perjalanan terbaik yang memberi banyak hikmah buat saya. Semoga saya bisa datang ke kota para Nabi ini lagi. Amiin...

Makam Rabiah al Adawiyah di Bukit Tur, Yerussalem (Foto: Ade Nur Sa'adah)

Makam Salman Al farisi (Foto : Ade Nur Sa'adah)

*) Keterangan Gambar Utama: Kota Yerussalem dengan Masjidil Aqsha dan Dome of The Rock yang dikelilingi Tembok Ratapan (foto : Ade Nur Sa'adah)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun