Mohon tunggu...
Addo Ryandana
Addo Ryandana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Informasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Sembung Batik Menjaga Tradisi Warisan Leluhur

20 Mei 2022   02:48 Diperbarui: 20 Mei 2022   03:52 1331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Batik Sembung beralamat di dusun Sembungan, Desa Gulurejo, Lendah, Kulon Progo, D.I. Yogyakarta. Awal pertama berdirinya didirikan oleh bapak Girin pada tahun 2009. 

Beralihke rumah produksi yang terletak kurang lebih 50 meter dari showroom/tempat penjualan, kita akan dibuat kagum dengan bangunan-bangunan kuno limasan dan joglo jawa sambil melihat kesibukan pekerja Batik Sembung melakukan pekerjaannya. 

Foto bersama pemilik Batik Sembung
Foto bersama pemilik Batik Sembung

Showroom yang Bangunan limasan jawa menjadi bangunan utama utk memajang berbagai produk batik mulai dari kain batik, baju, setelan sampai dengan perlengkapan perawatan batik dan peralatan membatik. 

Barang-barang tersebut tertata rapi di etalase dan pajangan yang diatur sedemikian rupa, sehingga bagi siapa saja yang melihatnya akan tertarik untuk membeli atau sekedar untuk melihatnya.

Proses pembatikan oleh ibu-ibu yang dilakukan secara manual
Proses pembatikan oleh ibu-ibu yang dilakukan secara manual

Pada bangunan bagian utara kita akan melihat ibu-ibu sedang membatik, membuat pola, menempelkan malam/lilin pada pola yang sudah dibuat. Pada bangunan bagian barat kita akan melihat para pekerja yang sebagian besar adalah laki-laki melakukan pengecapan batik , pewarnaan kain batik dan sebagian melakukan pengeclupan kain pada tempayan-tempayan yang sudah disediakan. Pada bangunan bagian barat kita akan melihat para pekerja yang sebagian besar adalah laki-laki melakukan pengecapan batik , pewarnaan kain batik dan sebagian melakukan pengeclupan kain pada tempayan-tempayan yang sudah disediakan.

Proses pembuatan batik cap
Proses pembuatan batik cap

Hasil dari proses pencantingan batik sebelum memasuki proses pewarnaan
Hasil dari proses pencantingan batik sebelum memasuki proses pewarnaan

Pada tahun 2010 Batik Sembung mengalami kejayaan. Ketika Pemda Kulon Progo dalam upaya menumbuhkan iklim bisnis dan mengangkat produk lokal mewajibkan para PNS di semua instansi dan para murid sekolah dari TK sampai SMA menggunakan Batik motif geblek renteng sebagai salah satu seragam di hari tertentu, order ke Batik sembung pun meningkat dari berbagai instansi dan sekolah di Kulon Progo. Bapak Girin mencoba mengembangkan produknya dengan menciptakan produk batik dengan media cap. 

Proses menghilangkan malam/lilin pada kain batik yang sudah diwarnai
Proses menghilangkan malam/lilin pada kain batik yang sudah diwarnai

Proses pengeringan kain batik yang sudah diwarnai 
Proses pengeringan kain batik yang sudah diwarnai 

Sementara itu, untuk mendukung kebangkitan para pelaku kerajinan batik di kulon Progo, Pemkab Kulonprogo mengeluarkan peraturan bupati yang mengharuskan seluruh siswa dari tingkat dasar hingga tingkat atas agar mengenakan seragam khusus bermotif gebleg renteng yakni motif batik khas Kulonprogo. 

Itu merupakan salah satu manfaat yang di dapat oleh bapak girin selaku pemilik UMKM batik sembung ini. 

Batik Sembung berhasil menjadi Batik yang di kenal masyarakat luas, Bapak Girin rajin mengikuti Bazar, pameran di berbagai wilayah di Indonesia untuk memperkenalkan Batik sembung. Bapak Girin berhasil mengembangkan batik abstrak dengan corak-corak yang unik sehingga Batik Sembung selalu menarik minat para konsumen.

Terimakasih kepada Bapak Azwar Anas, S.E., M.M. selaku dosen mata kuliah MUKM dan sekaligus pembimbing kami, terimakasih juga untuk Bapak Girin dan istri yang sudah memperbolehkan kami untuk melakukan observasi pada Sembung Batik, dan teman-teman kelompok  yang sudah berusaha keras untuk mengerjakan tugas observasi

Kreator : Addo Ryandana, Sevin Septyandari, Aldi Ramadhani, Wikanti Wahyu Nandari, Shanti Dwi Nuraini


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun