Mohon tunggu...
Addin Prasetyo
Addin Prasetyo Mohon Tunggu... Desainer - Jarang nulis, sekali nulis jarang berhenti

menjadi mata air bagi lingkungan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Nongki Pakai Masker, Emang Nyaman?

28 Juni 2020   11:20 Diperbarui: 28 Juni 2020   11:30 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

The Guardian menyebutkan, negara negara yang menerapkan menggunakan masker apabila keluar rumah memiliki tingkat kematian yang rendah dibandingkan negara negara yang tidak menerapkan itu sebelumnya. Namun, tantangan terbesar dari hal ini adalah penggunaan masker hanya dapat bekerja dengan baik apabila itu diterapkan secara jamaah atau bersama sama. 

Analisis dari Food and Drug Administration (FDA) tentang flu memperkirakan bahwa jika 50 persen populasi menggunakan masker, maka penularan virus juga akan berkurang sebanyak setengahnya. Dan apabila 80 persen populasi mau menggunakan masker, maka penularan virus berpeluang besar untuk hilang. 

Dalam menggunakan masker juga harus memperhatikan cara penggunaannya agar efektif dan benar. Melangsir dari Washington Post, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. 

1.Setiap orang diharuskan untuk memiliki masker sendiri sendiri walaupun dalam satu keluarga. 

2.Masker yang digunakan harus menutup dari atas hidung sampai bawah mulut. 

3.Cuci masker setelah digunakan. 

4.Tempatkan masker ditempat yang bersih dan khusus.

 5.Cuci tangan setelah menyentuh masker. 

Nongki menggunakan masker bagi sebagian orang mungkin merasa tidak nyaman karena biasanya suara yang mereka keluarkan tidak jelas ketika ditutupi masker, bernafas mereka kurang leluasa, dan bahkan mereka kesulitan dalam menggerakkan bibir dalam pembicaraan mereka. 

Tidak memakai masker saat nongki malah akan membuat penyebaran virus menjadi lebih besar, seperti yang dijelaskan tadi bahwa tetesan tetesan kecil yang dikeluarkan dari mulut saat bicaralah sumber utama penularan virus dari manusia ke manusia. 

Mau tidak mau haruslah tetap dilakukan demi menjaga diri kita dan orang lain. Memang ketika belum terbiasa akan merasa kesulitan, namun semakin lama juga akan terbiasa dan menjadikan perilaku ini sebagai salah satu bentuk new normal. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun