Mohon tunggu...
Addilah Rifat
Addilah Rifat Mohon Tunggu... Guru - Guru Ilmu Hadis di MAN 2 Kota Probolinggo

Saya menyukai seni, fashion, makanan, juga musik

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Ibu

26 Januari 2024   10:01 Diperbarui: 26 Januari 2024   10:03 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di pelukan hangat kasih dan cinta, 

Ibumu, pelangi dalam hidup yang berlindung.

Wajahnya cermin ketulusan, 

Mata lembut, menyimpan dunia dalam senyumnya.

Ibu, panggilan penuh doa dan harapan, 

Seperti embun pagi, menyirami kehidupan dengan kasih sayang.

Jejak langkahnya selalu menyusuri perjalanan, 

Begitu gigih, membimbing dengan tangan penuh pengertian.

Suara lembutnya bagai melodi indah, 

Mengusir duka, meredakan segenap kegelisahan.

Tangan ibu, tempat yang aman, 

Sarang kasih, menyelimuti setiap hujan dan badai.

Dalam pelukanmu, dunia menjadi teduh, 

Cerita kasih yang tak akan pernah pudar.

Ibu, pahlawan tanpa sayap, 

Menyusuri malam, menerangi jalan kehidupan.

Meski kata tak dapat mewakili, 

Hanya doa dan cinta yang tak pernah terlupakan.

Oh, ibu, purnama dalam kehidupan, 

Terima kasih atas segala pengorbanan dan kasihmu yang abadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun