Mohon tunggu...
Suardi Manyipi
Suardi Manyipi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Protektif. Kadang kadang tak rasional

Journalist Membaca dan menulis adalah dua hal yang harus selalu beriringan dan kini lagi semangat2nya belajar SEO di www.masmedia.xyz

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Petugas ATC, Lalai Sedetik Saja Pesawat Bisa Tabrakan

4 Juli 2016   00:14 Diperbarui: 6 Juli 2016   03:36 1136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: a380flightdeck.tumblr.com

"Tak ada libur disini. Orang bekerja selama enam jam selama 24 jam. Jika hari ini masuk pukul 08.00 Wita sampai 14.00 Wita, maka besok biasanya kami harus lagi masuk pukul 20.00 sampai 02.00 Wita. Untuk Ramadan ini, salat taraweh terpaksa harus disesuaikan lagi dengan jam kerja," ucapnya.

Berbicara Salat Taraweh, menurut Yuyun tak ada bedanya dengan Ramadan tahun lalu. Semua pekerja ATC harus menyesuaikan dengan jam kerja. Apalagi kalau Lebaran, bisa dipastikan ada petugas yang harus alpa. Lebih-lebih pulang ke kampung halaman.

Meski begitu, Yuyun merasa pekerjaan yang dia kerjaan ini adalah ibadah yang punya nilai sendiri di mata Tuhan. Ada banyak nyawa jadi taruhannya jika meninggalkan pekerjaan yang saat ini dikerjakannya.

"Demi tugas, ibadah seperti taraweh kita kondisikan saja. Apalagi sesuai intruksi Pemerintah, petugas operasional tidak boleh libur apalagi cuti di musim mudik ini. Dengan begini sudah pasti kita tak boleh mudik dulu dong," ucapnya.

Adapun koordinator ATC lainnya, Samta merasakan hal yang sama. Salat tarawehnya saat ini mesti dia sesuaikan dengan jam kerja. Sebab, dirinya sadar bahwa kerjanya ini ribuan nyawa jadi taruhannya.

"Bayangkan saja ketika kita harus mengontrol sekira 50 bahkan lebih pesawat setiap jamnya. Apalagi ini musim mudik Lebaran, pasti penerbangan bertambah,"bebernya.

Untuk Samta salat Idul Fitri kali ini dirinya sudah pasti tidak bisa ikut, pasalnya hari jatuhnya salat bertepatan dengan jam dinasnya. "Sedih tentunya," ucapnya. Sambil mengatakan, terlebih jika melihat kerumunan orang selesai salat Id. Melihat para jamaah saling bersalaman dengan sanak keluarga."Tapi tak apa, ini juga adalah ibadah," aku pria yang mengaku sudah menjalani tugas di Airnav selama 19 tahun itu.

Dari semua pekerjaan yang dilaluinya ini, dia selalu mengiatkan pada dirinya, bahwa tugas yang diembannya selama ini adalah sebuah tugas yang mulia. Hanya ingin fokus dengan semaksimal mungkin memberikan pelayanan kepada semua pemudik yang ingin pulang di kampung halamannya dengan selamat. [ ]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun