Mohon tunggu...
Adcha Milenium
Adcha Milenium Mohon Tunggu... Wiraswasta - salah satu tanda tumpulnya otak adalah ketika engkau mudah dipecah belah, mudah membenci, mudah emosi, dan sulit memaafkan

Belajar adalah keniscayaan, selama manusia masih bernafas selama itu pula manusia harus tetap belajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cinta Datang Tanpa Diundang

14 November 2023   16:54 Diperbarui: 14 November 2023   17:03 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cinta Datang Tanpa Diundang

Adit tak sengaja melihat foto wanita yg sedang selfie sambil tersenyum manis itu masih tersimpan di dalam galeri hpnya Rama, hatinya bingung bertanya tanya, "bagaimana mungkin dia masih menyimpannya..?"

"Bagaimana, bagus kan fotonya? kau terlihat keren di situ, sepertinya aku berbakat jadi fotografer profesional, nanti kukirim semuanya ke wa" Kata Rama stelah kembali dari toilet di sebuah tempat ngopi pinggir pantai

"Iyha bagus" kata Adit sambil mengembalikan ponsel Rama 

Adit tak kuasa menahan rasa penasarannya dan memberanikan diri untuk mengatakan dengan hati-hati

"Mohon maaf nih ya bro, tadi waktu aku lihat-lihat foto di hpmu tak sengaja ku lihat di galeri ada foto dia, seorang wanita yang pernah dekat denganmu, engkau masih menyimpannya rupanya" Adit menghentikan kata katanya, dan melihat bagaimana Rama bereaksi stelah mendengarkan dia berbicara seperti itu

Melihat Rama datar datar saja, diam dan tak ada tanda tanda tersinggung ataupun marah Adit melanjutkan

"Engkau masih cinta sama dia, Bro?" Tanya Adit pelan dan penuh kehati-hatian

Diam sejenak, kemudian Rama mulai bercerita, 

"Pertama kali bertemu, pertama kali melihat tatapan matanya, pertama kali mendengar suaranya, sepertinya benih benih Cinta itu mulai tumbuh dengan sendirinya, Cinta yang sudah terlanjur tumbuh tak bisa aku paksa hilangkan, itu diluar kendaliku.... Cinta datang tanpa diundang, Cinta pergi juga tanpa diantarkan, kita tak pernah bisa memilih untuk merekayasa sebuah Cinta, Cinta adalah permata, perhiasan dari sang Maha Cinta...."

"Tapi sekarang dia sudah jadi istri orang bro, bahkan sudah memiliki anak" sanggah Adit

"Cinta itu hakikatnya suci, dia adalah anugerah langsung dari yang Maha Cinta, yg datangnya tak mungkin dapat dihindari oleh siapa saja. Yang membuat berdosa itu sebenarnya adalah hawa nafsu. Jadi pisahkan itu.... "

"Seseorang yg sudah beristri/bersuami pun boleh jatuh cinta pada siapapun juga di dunia ini. Namun ia menjadi berdosa tatkala mewujudkan cintanya dalam bentuk penyimpangan. Maka Cinta yg demikian hanya boleh tersimpan dalam hati saja, tak boleh dinampakkan..." kata Rama menjelaskan

"Kalau Cinta Kenapa dulu dia engkau lepaskan, kenapa tidak engkau perjuangkan?" Tanya Adit

"Yang orang orang katakan tentang berjuang sejatinya bukanlah berjuang, itu hanyalah kata kata bohong.... yang mereka sebut-sebut sebagai berjuang itu isi sejatinya hanyalah pamrih mengharapkan imbal balik, ingin memiliki, mengharapkan balasan...hanya saja dibungkus dengan kata kata berjuang... apa apaan...!!!... " Rama menjelaskan

"Cinta itu berlandaskan ketulusan, bukan pamrih atau imbal balik" lanjut Rama

"Kenapa dia dulu aku lepaskan? Karena itu yang dia mau, aku hanya menuruti apa maunya. Karena aku melihat dia masih cinta dengan laki laki lain. Sebagai seorang lelaki aku tidak boleh egois, hanya menuruti keinginanku sendiri, bagiku yang terpenting adalah kebahagiaannya, meskipun dia bahagianya bersama orang lain. Itulah cinta sejati.... tidak terbelenggu oleh nafsu ingin memiliki...." Rama terus melanjutkan seperti orang yg sedang kerasukan roh Cinta

"Meskipun jujur rasanya sangat sakit sekali," kata Rama memelankan suaranya, dan dia terus melanjutkan pidato cintanya

 "Tetapi aku tak boleh menyimpan dendam dan benci, harus ikhlas menerimanya sebagai kenyataan hidup..."

"Rasa benci, marah, cemburu dalam suatu hubungan itu sesuatu yg biasa, namun kekuatanmu mestilah mampu melampaui rasa sakit itu.... "

"Umpama seorang yang melahirkan, engkau mesti mampu melampaui rasa sakit itu, atau engkau mati bersama rasa sakit itu" kata Rama mengakhiri pidato cintanya dengan satu tetesan lembut air mata mengalir di pipinya yang langsung dia usap....

Adit menggelengkan kepalanya pelan, terharu mendengar pidato cinta yang tak biasa dari sang Rama yang sepertinya benar benar telah kerasukan Cinta yang murni... Adit menepuk pundak Rama sebagai isyarat tanda kepedulian sebagai seorang sahabat

Lalu gantian Adit yang berpidato

"Engkau benar benar seorang pecinta kawan, cintamu murni, tetapi doaku sebagai seorang sahabat semoga cintamu itu segera tergantikan dengan cinta yang baru, sebagaimana katamu bahwa cinta datang tanpa diundang, cinta pergi juga tanpa diantarkan, aku berharap sang Maha Cinta merestui doaku supaya cintamu yg hanya bisa tersembunyi di dalam batin itu segera pergi, dan diganti dengan cinta yang baru, cinta yang bisa dinampakkan melalui sebuah kebersamaan" 

Adcha Milenium

14 November 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun