Mohon tunggu...
Sosbud Artikel Utama

Perjuangan Mahathir Sia-sia?

20 Juni 2016   08:00 Diperbarui: 20 Juni 2016   11:38 864
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan sepinya dukungan dunia luar, boleh dibilang sekarang ini Tun Mahathir harus berjuang dengan hanya mengandalkan kekuatan politik oposan pemerintahan Najib. Kekuatan yang menurut beberapa pengamat politik di Malaysia hanya kuat di permukaan, tetapi rapuh di dalam.

Mengapa bisa dikatakan rapuh? Pertama, rendahnya kohesi antara para pihak oposisi yang bergabung bersama Mahathir. Dukungan Anwar Ibrahim kepada Mahathir dinilai banyak pihak sebagai dukungan setengah hati. 

Contoh lain, pertentangan putri Mahathir, yakni Marina, dengan partai beraliran Islam konvensional, PAS, yang merupakan sekutu politik terkini ayahnya karena pernyataan bahwa Malaysia kini seperti sedang berada di bawah penjajahan bangsa Arab. Padahal, PAS merupakan partai yang memiliki cita-cita menerapkan syariah Islam di Malaysia.

Kedua, ambisi Mahathir untuk menaikkan putranya, Mukhriz Mahathir, sebagai pucuk pimpinan UMNO sekaligus orang nomor satu di pemerintahan Malaysia. Publik menilai, kemarahan Mahathir kepada UMNO disebabkan hukuman yang dijatuhkan atas Mukhriz, yang sudah terang-terangan menentang presiden partai yang juga PM Malaysia sekarang. Banyak pengamat politik Malaysia meyakini, Dr. M tengah memikirkan agar Mukhirz tetap berjaya di antara pemimpin oposisi.

Bila kontestan lain menginginkan calon dari internal sendiri, jelas akan jadi masalah bagi Dr. M. Pasalnya, tokoh politik yang melawan Mukhriz dalam urusan kekuasaan bila PM Najib lengser adalah politisi senior yang memiliki basis massa yang militan.

Kekhawatiran Mahathir inilah yang juga ditangkap oleh pemimpin politik maupun negara yang dikenal akrab dengannya. Jelas tokoh-tokoh politik internasional itu tak akan mau mengucurkan bantuan bila hanya untuk memuaskan ambisi Mahathir, yang sepertinya akan tetap melakukan apa saja untuk memastikan salah satu putranya menjadi penguasa di Malaysia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun