Mohon tunggu...
Money Pilihan

Nasib Petronas di Tengah Turbulensi Politik

20 Juni 2016   06:55 Diperbarui: 22 Juni 2016   07:27 750
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Opini publik pun kian menguat ketika salah seorang tokoh oposisi bernama Syed Husin Ali memberikan pernyataan kepada media bahwa Petronas masih belum bisa lepas dari bayang-bayang Mahathir. Yang paling kentara, perusahaan belum mampu meningkatkan transparansi keuangan.

Petronas dianggap tidak akuntabel dalam laporan pembelanjaan, termasuk menyelamatkan anak perusahaan yang sakit. Setelah ditelisik lebih jauh, perusahaan-perusahaan tersebut milik kroni dan anak Mahathir sendiri.

Mari cermati skandal perusahaan perkapalan milik Mirzan Mahathir, 1998. Petronas membeli surat utang perusahaan perkapalan tersebut dengan nilai RM 226 juta. Dalam prospektusnya, perusahaan mencantumkan utang sebesar RM 324 juta. Namun, berdasarkan penyelidikan media Far East Economic Review, nilai utang perusahaan mencapai RM 1,6 miliar.

Dari dua peristiwa itu publik Malaysia kian bertambah keyakinan atas dugaan pemberian fasilitas istimewa kepada putra-putra Mahathir di proyek-proyek Petronas.

Aksi Bersih-Bersih

Apakah dengan keluarnya Mahathir sebagai salah satu anggota dewan penasihat membuat Petronas akan terbebas dari segala kepentingan politis? Tak ada yang berani menjamin. Namun, bila melihat aksi korporasi lanjutan dari perusahaan itu, aura optimisme menyeruak.

Lihat saja kebijakan dewan pimpinan perusahaan yang bersepakat melakukan pemotongan setoran deviden rutin kepada negara. Bila pada 2015 Petronas mampu menyetor deviden hingga RM 26 miliar kepada negara, pada November nanti dibebani RM 16 miliar.

Sebelumnya, pada pertengahan Januari 2016, Petronas mengumumkan kebijakan pemotongan gaji, mulai dari 20 hingga 30 persen. Petronas juga merestrukturisasi pegawai dengan memutus seluruh staf kontrak yang berjumlah ribuan orang.

Petronas secara bertahap memangkas belanja modal dan belanja operasi untuk empat tahun ke depan sekitar RM 50 miliar atau setara US$ 11,42 miliar dengan asumsi kurs RM 4,377 per US$ 1. Tahun ini direncanakan nilai pemangkasan mencapai sedikitnya RM 15 miliar atau setara US$ 3 miliar.

Di tingkat eksekutif, manajemen Petronas bersepakat untuk tidak menaikkan gaji dan memberikan bonus kepada eksekutifnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun