Mohon tunggu...
Arief Darmawan
Arief Darmawan Mohon Tunggu... Programmer - Saya Arief Darmawan

Suami dan ayah dari seorang istri dan 2 orang anak. Bekerja di industri teknologi & informasi. Memiliki minat pada dunia investasi dan teknopreneurship. Menyukai travelling dan bersepeda. Hidup di kota sejuta harapan bernama Surabaya dan punya rumah kedua di http://www.ariefdarmawan.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Mendadak Singapura - Part 3, Berburu Merlion dan Masjid Sultan

11 April 2013   06:34 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:23 2544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya dan keluarga sudah beberapa kali ke Singapura, tapi belum pernah sekalipun berfoto di Taman Merlion yang justru adalah salah satu icon negeri Singa tersebut. Sebelumnya kami pernah berpose di depan Merlion yang di Pulau Sentosa. Tapi Merlion yang ini kurang tenar bila dibanding dengan Merlion yang di Merlion Park. Karenanya, sebelum berangkat bunda mewanti-wanti pada kesempatan ini harus bisa mengunjungi Merlion Park.

Merlion Park (foto: personal)

Sekalipun menjadi salah satu tujuan wisata utama, Merlion Park ternyata cukup sulit dicari. Saya sudah coba googling tapi ndak ketemu satupun info efektif bagaimana untuk bisa sampai kesana. Kami tahu itu ada di seberang Marina Bay Sands, tapi bagaimana bisa ke sana ? Taxi bisa menjadi pilihan terakhir kami, tapi dengan taxi kami akan kehilangan nuansa berwisata. Untunglah, saya ada Iwan Nugroho, seorang mantan rekan sekantor yang sekarang gawe di Singapura, dan Iwan adalah orang terbaik yang bisa menjadi tour guide Singapura.

Berburu Merlion

Untuk mencapai Merlion Park, terbaik adalah menggunakan MRT. Kita bisa behenti di Raffles Place dengan menggunakan MRT NS route (rute merah) menuju ke Marina Bay Sands atau rute hijau. Dari Raffles Place MRT menuju ke Merlion Park juga cukup membingungkan. Keluar dari gate MRT, kita akan melihat banyak pilihan keluar. Pilihan terbaik adalah keluar ke Battery Rd dan berjalan menuju Bank of China dimana disana kita bisa menjumpai sungai Singapore. Kita tinggal menyusuri tepian Sungai Singapore menuju ke arah Fullerton Hotel. Pemandangan sepanjang sungai Singapore cukup indah dan bisa menjadi titik yang baik untuk mengambil foto.

NS Route to Marina Bay Sands
NS Route to Marina Bay Sands

MRT route ke Raffles Place  (foto: personal)

Singapore River
Singapore River

Sungai Singapore (foto: personal)

Merlion Park sendiri adalah sebuah dock buatan di tepi pantai Singapore. Di sini ada 2 patung Merlion. Satu kecil dan satu lagi besar. Yang besar, menyemburkan air dari mulutnya dan ini adalah Merlion yang paling terkenal dari semua Merlion yang ada di Singapura. Dibatasi lautan, tidak seberapa jauh di sisi lain pantai, kita bisa melihat Marina Bay Sands dan Singapore Flyer.

Suasana di Merlion Park sendiri selalu dipenuhi dengan para turis, dan hampir semua dari turist tersebut melakukan aksi yang sama, yaitu: berpose dan berfoto. Berikut adalah beberapa foto yang saya ambil ketika di Merlion Park.

DSC04982.jpg
DSC04982.jpg

MBS and Singapore Flyer
MBS and Singapore Flyer

Boat at Singapore Coast
Boat at Singapore Coast

Arab Streets

Puas dengan Merlion, kami berencana untuk sholat dan makan. Iwan menyarankan pergi ke daerah Arab Street dimana Masjid Sultan berada. Kamipun berjalan ke stasiun bus terdekat dan naik Bus dengan nomer. 100 untuk kemudian berhenti di Victoria Rd. Dari Victoria Rd kami berjalan ke Arab Street.

Masjid Sultan & Arab Street
Masjid Sultan & Arab Street

Arab Street dan Masjid Sultan (foto: pribadi)

Arab Street adalah daerah yang cukup artistik, di sini kita akan menemukan banyak toko yang menjual barang-barang antik dan kerajinan tangan dengan harga yang cukup murah bila dibandingkan dengan tempat-tempat lain di Singapura. Arab Street menjadi pilihan terbaik kita bila ingin membeli oleh-oleh ketika sedang di Singapura. Masjid Sultan adalah masjid yang dibangun atas perintah Sultan Brunei, Hasanal Bolkiah. Masjid ini cukup aestetik dan bersih. Tidak semegah Istiqlal atau Masjid Putrajaya, tapi cukup berkesan.

Setelah sholat dan membeli beberapa sovenir, kami mampir ke sebuah rumah makan yang menyediakan masakan campuran antara padang dan jawa. Menurut Iwan, sang pemilik adalah seorang Singaporean yang merupakan keturunan Indonesia. Masakan di restoran ini cocok dengan lidah saya dan keluarga, dan harganya pun sangat bersahabat .... untuk standard Singapura tentunya :) Berikut adalah beberapa penampakan kami di restoran tersebut.

Hj Maimunah Resto
Hj Maimunah Resto

DSC05003
DSC05003

DSC05004
DSC05004

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun