Mohon tunggu...
Adam Zulfikar
Adam Zulfikar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Islam Malang

Sluman Slumun Slamet

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KSM- T UNISMA Kelompok 29 Berpartisipasi dalam Pawai Tumpeng untuk Memperingati Bulan Muharram

27 Agustus 2022   16:22 Diperbarui: 27 Agustus 2022   16:25 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ngawonggo, Tajinan, Kab. Malang (11/08/2022) - Menyambut bulan Muharram 1444H dan hari kemerdekaan, warga desa Ngawonggo khususnya dusun Sidomakmur mengadakan pawai tumpeng. Tak hanya itu, kegiatan tersebut jadi ajang kreatifitas warga dalam hal menghias tumpeng maupun dalam menggunakan pakaian.

Dilansir dari kompas.com, arti nama dari nama tumpeng adalah "yen meTU kudu meMPENG," yang mempunyai maksud ketika manusia terlahir maka mereka harus menjalani kehidupan di jalan Tuhan dengan semangat, yakin, fokus, tidak mudah putus asa. Selain itu, manusia juga harus senantiasa percaya bahwa Tuhan selalu ada bersama mereka.

Pawai berjalan mengelilingi dusun Sidomakmur dengan tujuan akhir di Makam Mbah Suroyudo yang merupakan pendiri desa Ngawonggo. Dalam sambutannya Ari Suryanto S.E, selaku kepala desa Ngawonggo mengatakan bahwa masyarakat sangat antusias sekali menyambut pergantian tahun baru Hijriah dengan tidak menghilangkan budaya leluhur kita.

Dok pribadi
Dok pribadi

"Dengan tradisi ini semangat dan antusias masyarakat begitu tinggi menyambut tahun baru Hijriah, apalagi kali ini bertepatan dengan Bulan Agustus yang merupakan bulan kemerdekaan Negara tercinta kita yaitu, Indonesia, melalui pawai tumpeng ini saya harapkan agar tidak menghilangkan semangat gotong royong dan kerukunan antar sesama warga" kata Ari Suryanto S.E.

Setelah sambutan dan pembacaan tahlil oleh sesepuh desa, tumpeng yang dibuat warga dijadikan rebutan atau biasa disebut Grebek Tumpeng. Sesuai kepercayaan, seluruh warga yang hadir dalam acara tersebut diwajibkan untuk mencicipi makanan yang sudah dibuat walaupun hanya sesuap. 

Acara berlangsung secara khidmat, Semua warga berdoa agar Desa Ngawonggo berjalan makmur, sejahtera, dan lebih baik kedepannya.

Dalam Pawai ini, Mahasiswa KSM- T kelompok 29 UNISMA membantu dalam setiap proses. Seperti, memasak, menghias, mengarak tumpeng serta merias warga agar penampilannya terlihat menarik.

Diharapkan dengan berpartisipanya Mahasiswa KSM- T UNISMA mengikuti acara ini adalah agar kita bisa memetik pelajaran pentingnya hidup dalam bermasyarakat dan bagaimana pentingnya arti kesatuan dan kerukunan yang nantinya akan diemplementasikan pada kehidupan bersosial para Mahasiswa.

Dosen Pembimbing Lapangan : Gilang Ramadhan Kololikiye, S. T.,M. T.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun