Mohon tunggu...
Adams Pratama Yanuar
Adams Pratama Yanuar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Hubungan Internasional gemar menulis dan berbagi

Selanjutnya

Tutup

Politik

Persahabatan Jahat Amerika dan Israel, Kini dan Nanti

21 Oktober 2023   11:32 Diperbarui: 21 Oktober 2023   11:33 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perlakuan buruk Israel terhadap rakyat Palestina kembali berulang. Terhitung telah jatuh 3000 lebih rakyat Palestina tewas akibat perlakuan semena-mena Israel. Pemboman rumah sakit, peluncuran roket terhadap pemukiman sipil dan masih banyak lagi perlakuan bengis Israel terhadap warga Palestina. Kejahatan kemanusiaan yang dilakukan Israel mengundang simpati masyarakat internasional terhadap Palestina, terlihat banyak terjadi demonstrasi pengecaman terhadap Israel di berbagai negara seperti UK, Brazil, dan juga Amerika. Masyarakat internasional melihat bahwa Israel telah melakukan kejahatan yang luar biasa terhadap rakyat Palestina. Maka atas dasar itu panggilan kemanusiaanlah yang membuat mereka terpanggil.

Namun, tidak dengan pemerintahan Amerika Serikat yang selalu memperlakukan Israel layaknya anak emasnya. Selalu membersamai Israel dalam suka maupun duka. Selalu menjaga Israel dalam keadaan apapun. Tidak tanggung tanggung Amerika selalu memberikan bantuan luar negeri terhadap Israel sebanyak 3 Milliar setiap tahunnya. Tentu, yang dilakukan Amerika sebagai tameng dan sahabat mesra Israel bukan tanpa sebab. Hal tersebut didasarkan pada beberapa kepentingan Amerika terhadap Israel itu sendiri.

Sumber : BBC Indonesia
Sumber : BBC Indonesia

Terdapat beberapa kepentingan dan alasan mengapa Amerika begitu besar dukungannya terhadap Israel. Pertama adalah kuatnya pengaruh dan lobi kaum Yahudi dalam perpolitikan Amerika. Terdapat kelompok lobi Israel di Amerika yang bernama American Israel Public Affair Committee (AIPAC). Kelompok tersebut merupakan kelompok lobi yang bertujuan untuk mempengatuhi kebijakan luar negeri Amerika terhadap Israel. AIPAC mempunyai metode lobi dengan sistem individu maupu organisasi. Hubungan antara para pemangku kepentingan Amerika dengan kelompok AIPAC merupakan hubungan yang saling menguntungkan satu sama lain.

Pasalnya, anggota dari kelompok tersebut merupakan para pengusaha dan AIPAC selalu memberikan modal kampanye kepada para calon yang berkomitmen untuk mau menjaga Israel di dalam kebijakan politiknya. AIPAC memang secara tidak langsung memberikan dana segar kepada politisi, namun AIPAC berusaha untuk menyambungkan para politisi tersebut ke koneksinya. 

Pada pemilu 2012 contohnya, AIPAC menghantarkan Obama pada pendonor yang akan menyumbangkan dana untuk kampanye pemilu. Jeffrey Katzenberg dan Irwin Jacobs merupakan pendonor terbesar dalam kampanye Obama pada tahun 2012. Jeffrey Katzenberg yang merupakan warga Amerika keturunan Yahudi bekerja sebagai produser film di Hollywood dan CEO DreamWorks Animation. Jeffrey Katzenberg melalui Priorities USA Action super PAC menyumbang $2.566 juta untuk Obama. Irwin Jacobs yang juga merupakan warga Amerika keturunan Yahudi bekerja sebagai founder and former chairman of Qualcomm. Irwin Jacobs melalui pro-Obama super PAC menyumbang $2.122 juta untuk Obama 

Kedua, faktor geopolitik juga menjadi determinan Amerika mati matian dalam membela Israel. AIPAC telah menyebut bahwa Israel adalah "Major Strategic Ally" Amerika di Timur Tengah. Demi menjaga cengkeramannya di Timur Tengah Amerika perlu sahabat setia di wilayah tersebut. Dalam sejarahnya Israel digunakan oleh Amerika untuk membendung pengaruh Uni Soviet (Komunis) di Timur Tengah pada perang dingin. Namun setelah perang dingin selesai Israel digunakan sebagai teman setia untuk membendung pengaruh Iran, Rusia dan Cina di Timur Tengah.

Ketiga, banyaknya hubungan yang "terlanjur erat" antara Amerika dan Israel di banyak sektor baik dari pertahanan, perdagangan, dan riset. Di bidang pertahanan Amerika merupakan pemasok senjata terbesar Israel, dimana Israel bisa dibilang adalah langganan beli senjata kepada Amerika serikat. Di bidang perdagangan Israel juga mempunyai kedekatan yang kuat dengan Amerika, menurut data dari Komisi Perdagangan Internasional, Amerika dan Israel adalah mitra dagang terbesar ke 24, dimana Amerika dan Israel telah menandatangani Perjanjian Perdagangan Bebas (FTA) pada 1985, dan semua bea cukai antara keduanya telah ditiadakan. Terakhir dari bidang riset dan inovasi Amerika dan Israel telah membangun beberapa fasilitas inovasi seperti Intel, Microsoft, dan Apple dan perusahaan multi-nasional berteknologi tinggi lainnya, seperti IBM, Google, HP, Cisco Systems, Facebook dan Motorola telah membuka pusat R&D di negara itu. 

Kedua negara tersebut memang terlihat cukup "mesra" dan saling menyayangi. Namun sejatinya hubungan tersebut sangatlah rapuh karena hanya didasari alasan pragmatis semata. Pun dari perkembangan yang ada Hamas dengan segala keterbatasannya mampu meluluhlantahkan militer Israel di perbatasan, bukan tidak mungkin di kedepannya nanti Amerika akan meninggalkan Israel dalam kejahatannya karena terseret kesewenangannya terhadap Palestina. Israel sudah semakin problematik di dunia internasional, keberpihakan Amerika juga semakin menurunkan pamor Amerika di dunia Islam. Sehingga hal tersebut yang menjadi dasar prediksi Amerika cepat atau lambat akan meninggalkan Israel. Dan Israel akan hancur karena diserang dari berbagai sudut dunia internasional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun