Mohon tunggu...
Adams Pratama Yanuar
Adams Pratama Yanuar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Hubungan Internasional gemar menulis dan berbagi

Selanjutnya

Tutup

Politik

Butanya Dunia Internasional dan Si Anak Emas, Israel

16 Oktober 2023   20:59 Diperbarui: 16 Oktober 2023   20:59 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada Sabtu (7/10) israel dikejutkan oleh serangan roket yang bertubi tubi. Tercatat lebih dari 2000 roket menghantam wilayahnya, dan serangan tersebut dilakukan secara tiba tiba. Pasalnya, serangan tersebut dilancarkan oleh kelompok militan Hamas melalui serangan udara, darat dan juga laut. Beberapa analis politik internasional mengatakan bahwa serangan Hamas kali ini sangat terkoordinasi, sistematis dan juga memberikan efek kejut yang sangat besar kepada Israel. Hal tersebut dibuktikan dengan tembusnya pos kawat pertahanan yang dibangun israel sepanjang Gaza di beberapa titik oleh pasukan Hamas. Efek dari serangan tersebut, Netanyahu, Presiden Israel menyatakan perang atas Hamas dan Gaza. 

Selain itu, dunia internasional juga mengeluarkan respon yang bermacam atas serangan tersebut. Amerika serikat melalui Menteri Pertahananannya Llyold Austin, merespon serangan tersebut dengan mengirimkan beberapak kapal perang ke laut mediterania timur untuk mendukung Israel. Uni Eropa, melalui Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen menyatakan serangan Hamas tersebut adalah bentuk terorisme dan Israel mempunyai hak untuk membela diri atas serangan tersebut. Selain itu, masih banyak lagi pihak yang mendukung Israel seperti Jerman, India dan bahkan PBB.

Terjadi standar ganda oleh negara negara barat saat ini, pasalnya para pendukung israel seakan menutup mata dari hal hal yang dilakukan israel sebelumnya kepada Palestina terlebih Gaza. Mereka seakan akan buta atas setiap penyerangan non diskriminatif israel, mereka seakan lupa terhadap penggusuran paksa israel, mereka juga menutup mata atas pemutusan pasokan listrik, air dan kebutuhan pokok lainnya terhadap warga Palestina.

Instagram Smart_171
Instagram Smart_171

Mereka menolak kebenaran bahwa israel telah melanggar hukum humaniter internasional (HHI) secara besar besaran. HHI yang mengatur tentang prinsip pembedaan, proporsionalitas, dan pembatasan telah dilanggar seluruhnya oleh Israel. Israel telah melanggar konvensi Jenewa IV dan protokol tambahan 1 dan 2 yang mengatur tentang perlindungan sipil dan obyek obyek sipil. 

Israel telah melakukan penyerangan terhadap warga sipil Palestina, menggunakan bom fosfor putih yang telah dilarang dalam perang, dan juga melakukan menghancurkan objek-objek sipil antara lain, rumah penduduk sipil, rumah sakit, sekolahsekolah, gedung PBB, instalasi listrik dan air, bahkan tempat ibadah. Selain itu, pemukiman ilegal yang dilakukan semena mena rakyat Israel kepada rakyat Palestina juga telah melanggar HAM berat, sebagai pengambil alihan paksa properti.

Dunia internasional buta dan harus senantiasa di dikte hal hal tersebut. Mereka senantiasa melindungi si anak emas Israel demi melanggengkan kekuasaannya di Timur Tengah. Mereka percaya bahwa si anak emas ini nantinya akan tumbuh besar menjadi penjaga kepentingannya di Timur Tengah ke depannya.

Namun, tidak dengan rakyat Palestina. Penindasan yang dilakukan selama 70 tahun ini tidak membuat mereka lemah. Mereka tahu bahwa secara hitam diatas putih kemampuan Israel sangatlah jauh diatasnya. Namun, perlawanan harus terus ditegakkan. Mereka percaya bahwa, kemenangan tidak akan bisa dicapai ketika mereka diam. Ketika mereka diam mereka akan terus ditindas dan dihabisi. Tetapi ketika mereka melawan ada potensi menang disana.

Mereka selalu percaya bahwa hak hak mereka harus terus dijaga dan ditegakkan. Jalur negosiasi telah ditempuh, namun hasilnya justru merugikan Palestina. Maka, mereka memlih melawan sebagai bentuk jalur diplomasi selanjutnya. Dalam studi hubungan internasional perang juga merupakan alat diplomasi.

Saya yakin, Palestina akan terus berjuang untuk menegakkan hak, Palestina akan terus berjuang selama israel si anak emas dunia internasional masih ada, Palestina akan selesai berjuang ketika tanahnya telah dikuasai oleh rakyat palestina itu sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun