Mohon tunggu...
Adam Nur Firman
Adam Nur Firman Mohon Tunggu... Editor - Film Antusias

A passionate filmmaker with a deep passion for photography, videography, and editing. Starting from a hobby, I have developed solid skills and knowledge in creating captivating visual content.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Feminisme dalam Film Greta Gerwig

29 Juli 2023   12:33 Diperbarui: 29 Juli 2023   12:34 616
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Greta Gerwig, sosok terkenal dalam dunia sinema yang terkenal karena pendekatannya yang feminis dalam pembuatan film, yang jelas ditunjukkan dalam proyek-proyek arahannya seperti "Lady Bird" (2017) dan "Little Women" (2019). Dan Karya terbarunya, "Barbie" (2023), melanjutkan tradisi ini, menawarkan penggambaran tentang wanita yang berlapis dan bernuansa lain yang sejalan dengan kepekaan feminis Gerwig.

Feminisme dalam film, meskipun merupakan konsep yang luas dan berbagai aspek, secara kasar dapat didefinisikan sebagai advokasi dan representasi hak-hak wanita dan kesetaraan dalam ranah sinema. Ini bisa ditunjukkan melalui berbagai praktek: mulai dari mempertegas tokoh wanita yang menentang norma gender tradisional, hingga menggunakan film sebagai medium untuk mengkritik struktur patriarkal. Gerwig, melalui karya-karyanya, telah memberikan kontribusi signifikan dalam diskursus ini, menampilkan narasi yang berpusat pada karakter-karakter wanita yang kuat dan kompleks, serta membahas isu-isu seperti otonomi, pertumbuhan pribadi, dan perjuangan melawan harapan masyarakat.

Pengaruh perspektif feminis Gerwig tampak jelas di seluruh filmografinya.  "Barbie" (2023), film terbaru Gerwig, menguatkan pendekatan pembuatan film feminisnya. Film ini mengubah boneka ikonik ini, yang sering dikritik karena mempromosikan standar kecantikan yang tidak tercapai, menjadi sosok pemberdayaan yang menerima individualitas dan cinta diri. "Barbie" Gerwig menantang konvensi dan mengubah sosok yang tampaknya dangkal menjadi simbol pemberdayaan feminis.

Melalui film-filmnya, Gerwig tidak hanya menghibur tetapi juga memaksa penonton untuk memikirkan kembali dan menantang pandangan-pandangan yang telah diterima tentang peran gender. Dengan menawarkan narasi yang berlapis dan bernuansa yang berfokus pada pengalaman perempuan, dia membentuk kembali pemahaman kita tentang feminisme dalam sinema.

Seiring Greta Gerwig melanjutkan perjalanannya dalam pembuatan film, lensa feminisnya menjanjikan untuk membawa representasi wanita yang lebih otentik, berlapis, dan kuat dalam sinema. Film-filmnya telah dan tidak diragukan lagi akan terus menjadi sumber inspirasi bagi pembuat film dan penonton dalam menerima dan mempromosikan feminisme dalam film.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun