Mohon tunggu...
Muhammad Sadam
Muhammad Sadam Mohon Tunggu... Konsultan -

I love competitions—the ones that are open, free, and fair for everyone, and I mean, EVERY ONE | Racists, Sexists & Homophobes... STAY AWAY from my page!

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Satelit Telkom 3S: Membangun Ekonomi Kreatif, Menyatukan Negeri!

5 Februari 2017   18:06 Diperbarui: 5 Februari 2017   18:27 1076
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Industri Kreatif merupakan hasil dari pemanfaatan kreativitas atau keterampilan dan daya cipta dari setiap individu. Pada dasarnya industri ini berkaitan dengan penciptaan atau penggunaan pengetahuan informasi yang kemudian dimanfaatkan untuk menghasilkan ide-ide kreatif dalam berbagai macam bentuk di berbagai sektor industri. Di negara-negara maju seperti Amerika Serikat, industri kreatif adalah salah satu penyumbang pendapatan negara yang sangat signifikan.

Di Indonesia sendiri Industri Kreatif atau yang biasa disebut Industri Budaya atau Ekonomi Kreatif, sudah mengalami perkembangan yang sangat signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Mulai dari sektor manufaktur yang mencakup industri kerajinan tangan, sektor kuliner, pasar seni, hingga sektor ekonomi kreatif yang sifatnya kontemporer seperti di bidang arsitektur, fashion, dan perfilman.

Sektor lain yang tidak kalah penting dan juga mengalami perkembangan yang sangat signifikan, adalah ekonomi kreatif yang berbasis teknologi dan mengandalkan akses informasi digital. Beberapa yang belakangan paling mendapat perhatian di Indonesia adalah di bidang bisnis jual beli online (e-commerce), industri games, desain grafis, dan animasi.

Perkembangan bisnis jual beli online mungkin adalah yang paling terasa jelas di Indonesia. Sebelum tahun 2011 misalnya, tidak begitu banyak orang yang mengenal pemain-pemain seperti Buka Lapak, Lazada,dan Tokopedia. Kini, dengan kehadiran smartphone dan akses layanan telekomunikasi yang ditawarkan oleh provider-provider seperti Telkom, membuat hampir setiap orang sudah pernah melakukan transaksi jual beli secara online.

Sebelumnya ponsel hanyalah menjadi alat komunikasi semata. Orang yang tinggal di Jakarta bisa menjaga komunikasi dengan keluarganya di Indonesia Timur, dan sebagainya. Namun kini, akses internet yang begitu cepat dan terjangkau, telah memungkinkan para pengguna ponsel di luar Jawa-Bali misalnya, untuk bisa membeli produk-produk yang mereka inginkan dari Jakarta, hanya dengan memesan lewat ponsel mereka.

Agribisnis.co.id
Agribisnis.co.id
Namun perlu diingat bahwa, pada dasarnya era globalisasi yang dipicu oleh perkembangan teknologi informasi dan komunikasi secara eksponensial, benar-benar membuat semua aktivitas keseharian manusia termasuk aktivitas bisnisnya, ikut bersandar pada kemajuan teknologi dan akses komunikasi digital. Oleh karena itu pada kenyataannya, meskipun core suatu industri tidak berbasis digital, pada akhirnya kesuksesan industrinya tetap bergantung pada akses teknologi informasi dan komunikasi.

Dan tren ini terus mengalami perkembangan yang sangat signifikan, dan kini benar-benar telah memberikan kontribusi nyata dalam membangun perekonomian negeri ini. Lihat saja dengan semakin menjamurnya produk-produk dan jasa yang dipasarkan secara online, yang bahkan tidak hanya lagi merambah industri kreatif, tetapi juga ikut berasimilasi dengan berbagai sektor riil lainnya.

Dalam bidang transportasi misalnya, kini telah hampir didominasi oleh kehadiran aplikasi-aplikasi pemesanan kendaraan, mulai dari Uber, Gojek,hingga Grab. Atau industri jasa travel yang kini hampir seluruhnya dilakukan berbasis online. Peningkatan kebutuhan hal-hal semacam ini, kini sangatlah signifikan, dan juga telah dirasakan manfaatnya oleh konsumen.

Sumber: Agribisnis.co.id
Sumber: Agribisnis.co.id
Dan yang perlu digarisbawahi, keberadaan sistem komunikasi seperti layanan dari Telkom yang digunakan oleh pengguna ponsel dan internet—lah, yang memungkinkan hal tersebut bisa terwujud. Sementara untuk wilayah-wilayah di Indonesia yang belum mendapatkan akses layanan telekomunikasi, let alone akses internet, segala bentuk kemudahan tersebut tidak bisa dinikmati. Perkembangan industri kreatif maupun aktivitas bisnis at large di wilayah-wilayah tersebut pun akan terhambat.

Hal itulah yang sebenarnya menjadi poin utama yang perlu diingat dari tulisan ini. Kebutuhan akan layanan telekomunikasi-lah yang memang menjadi sangat penting, karena memungkinkan perkembangan dan kesuksesan optimal bagi industri kreatif di Indonesia, maupun industri-industri lainnya secara umum.

Dan melihat kondisi geografis Indonesia yang merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, yang terdiri dari ribuan pulau dan pegunungan, sistem komunikasi terrestrial (sistem pemancar) ataupun teknologi kabel serat optik, akan sulit untuk menjangkau seluruh wilayah pelosok di tanah air (sampai saat ini telah menjangkau 2/3 wilayah Indonesia). Makanya sistem komunikasi berbasis satelit-lah yang tentu saja paling ideal untuk mengoptimalkan akses layanan telekomunikasi di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun